Analisis Praktek Klinik Keperawatan dengan Intervensi Inovasi Terapi “AIUEO” dan Melodic Intonation Therapy (Mit) Terhadap Kemampuan Berbicara Pasien Stroke yang Mengalami Afasia Motorik di Ruang Stroke Center Afi RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda Tahun 2018
Abstract
Latar Belakang: Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi apabila suplai/aliran darah ke otak terganggu atau menurun akibat adanya penyumbatan ( Stroke non haemoragic) atau adanya pembuluh darah yang pecah (stroke haemoragic), tanpa adanya aliran atau pasokan darah maka otaktidak akan mendapat asupan nutrisi dan oksigen, sehingga ada bagian bagian pada sel otak yang akan mati. Masalah yang timbul akibat stroke sangat bervariasi, Salah satu dari akibat terjadinya kerusakan sel saraf akibat stroke adalah stroke yang mengenai bagian otak kiri yang berhubungan dengan pusat bicara, sehingga pasien akan mengalami gangguan berbicara seperti afasia. Salah satu terapi yang dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan afasia adalah dengan speech therapy (terapi wicara), speech therapy dibutuhkan mengingat bahwa komunikasi dengan orang lain atau berinterkasi sangat penting dalam kehidupan dan terapi yang dapat diberikan adalah terapi wicara ‘’AIUEO’’ dan Melodic Intonation Therapy (MIT) untuk membantu meningkatkan kemampuan berbicara pada pasien dengan masalah gangguan bicara. Tujuan: Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi inovasi terapi ‘’AIUEO’’ dan Melodic Intonation Therapy (MIT) terhadap kemampuan berbicara pasien stroke yang mengalami afasia motorik di ruang stroke center AFI RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda Tahun 2018. Metode: Terapi inovatif ini dilakukan dalam waktu 3 hari yaitu dengan melakukan terapi wicara “AIUEO’’ dan Melodic Intonation Therapy kemudian dicatat dalam lembar observasi. Hasil : Hasil dari analisis terapi inovasi ‘’AIUEO’’ dan Melodic Intonation Therapy (MIT) adalah bahwa terapi ini efektif untuk mengatasi hambatan komunikasi pada pasien dengan gangguan bicara atau pasien dengan gangguan afasia. Kesimpulan: intervensi yang diberikan kepada pasien selama 3 hari cukup untuk mendapatkan hasil pasien mengalami perubahan yang berarti meskipun tidak signifikan namun perubahan tetap terlihat, jadi terapi inovasi ini efektif diberikan.