Analisa Praktik Klinik Keperawatan dengan Pengaruh Pemberian Kompres Terhadap Penurunan Skala Nyeri Kontusio pada Pasien Cidera Kepala Ringan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2015
Abstract
Cedera kepala adalah trauma yang mengenai calvaria dan atau basis crani serta organ organ didalam nya dimana kerusakannya bersifat nondegeneratif/non kongeintal, yang disebabkan oleh gaya mekanik dari luar sehingga timbul gangguan fisik, kognitif maupun sosial serta berhubungan dengan atau tanpa penurunan kesadaran (Basuki ,2003). Kontusio adalah cidera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit, jaringan dibawah permukaan kulit rusak dan pembuluh ddarah kecil pecah sehingga darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya (Morgan, 2000). Cidera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas (Mansjoer,2005). Hasil survey pendahuluan yang dilakukan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda pada 2 bulan terakhir yaitu dari bulan Juni 2015 hingga Agustus 2015 sampai di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) didapatkan data pasien yang sebanyak 136 orang (Buku Laporan Pasien Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda). Berdasarkan dari data tersebut maka peniliti ingin memaparkan gambaran analisa pelaksanaan Asuhan Keperawatan dengan penggunaan kompres untuk penurunan skala nyeri kontusio pada pasien cidera kepala di Ruang instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakitr Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Karya ilmiah akhir Ners bertujuan untuk menganalisis intervensi pada pasien cedera kepala ringan dengan diagnosa nyeri akut dengan pemberian terapi nonfarmakologi menggunakan kompres hangat atau dingin untuk menurunkan tingkat skala nyeri pada pasien. Dari hasil analisa kasus pada pasien cedera kepala setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan memberikan terapi kompres sangat efektif untuk mengatasi atau mengurangi nyeri kontusio pada pasien dengan cedera kepala. Sosialisasi tentang manajemen nyeri nonfarmakologi diperlukan bagi perawat sehingga dapat diterapkan oleh perawat secara langsung yang diberikan kepada pasien untuk meningkatkan pemberian asuhan keperawatan yang lebih efektif dan efisien.