dc.identifier.citation | 1. Azwar, Azrul. (1995). Program Menjaga Mutu Pelayanan. Jakarta: Yayasan Penerbit IDI 2. Depkes RI. (2008). Manajemen Puskesmas, Kurikulum dan Modul Pelatihan dan Manajemen Puskesmas. Jakarta 3. Engel, James F, and, Blackwell, Roger D. (1994). Perilaku Konsumen, Edisi Keenam,Jilid I. Jakarta : Binarupa 4. Erlando.(2009). http://www.gunadarma.ac.id.library/articles/graduate/ economy/ 2009/Artikel_10205429.pdf. diperoleh 9 Februari 2015 5. Gunarsa, Singgih. (2008). Psikologi Perawatan. Jakarta : Gunung Mulia 6. Hasibuan, M. (1996). Organisasi Dan Motivasi.Jakarta: Bimu Aksara 7. Kurniasari, Lisza dan Suktiarti. (2013). Hubungan antara Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendidikan dan Status Pekerjaan dengan Motivasi Lansia Berkunjung ke Posyandu Lansia di Desa Dadirejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Skripsi, tidak dipublikasikan. Pekalongan, Stikes Muhammadiyah Pekajangan, Indonesia 8. Mabow, 2009. Minat Pembeli Dalam Psikologi 9. Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta 10. Profil Puskesmas Airputih Kota Samarinda. (2013), Tidak diterbitkan , 2013 11. Puskesmas Airputih. (2014). Data kunjungan pasien poli rawat jalan Kota Samarinda 12. Risa, Welly. (2012). http:helloduzshee.blogspot.com/2012/10/makalah-konsep-pelayanan-prima_17.html. diperoleh 9 Februari 2015 13. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Babdung : CV. Alfabeta 14. Sulni, Arya Yuyun. (2013). Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Loyalitas Pasien di Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap Tahun 2013. Skripsi, tidak dipublikasikan, Makassar, Universitas Hasanudin, Indonesia. 15. Sumijatun, dkk. (2006). Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC. 16. Wahyudi. (2005). Hubungan Pelayanan Perawat dann Kepuasan Pasien di RSUD Wonogiri. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Semarang. Universitas Diponegoro | id_ID |
dc.description.abstract | menjadi salah satu kebutuhan mendasar selain pangan, sandang dan papan dan juga pendidikan. Pelayanan kesehatan yang berkualitas mendukung pencapaian pembangunan kesehatan. Pemerintah telah menyediakan beberapa sarana atau fasilitas kesehatan beserta tenaga kesehatannya. Salah satu fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah puskesmas. Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang paling penting mengemban tugas untuk memberi pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat. Namun tidak semua Puskesmas yang ada di Indonesia memiliki standar pelayanan dan kualitas yang sama. Puskesmas berupaya memberikan pelayanan sehingga pengunjung merasa puas atas kinerja pelayanan kesehatan masyarakat.
Tujuan Penelitian, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan dengan motivasi kunjungan pasien di Puskesmas Air Putih Samarinda tahun 2014. Metode Penelitian, Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional Study yang akan melihat hubungan mutu pelayanan dengan motivasi kunjungan pasien. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden. Penelitian ini menggunakan metode Chi-Square. Berdasarkan uji analitik ini maka dapat diketahui ada tidaknya hubungan variable independen (mutu pelayanan) dengan variabel dependen (motivasi kunjungan). Hasil Penelitian, Dari hasil penelitian terlihat bahwa p value sebesar 0,035 lebih kecil dari nilai tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan Puskesmas Air Putih dengan motivasi kunjungan pasien ke Puskesmas Air Putih. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 2,9, sehingga dapat diartikan mutu pelayanan Puskesmas Air Putih yang baik mempunyai peluang 2,9 kali lebih besar untuk motivasi kunjungan pasien ke Puskesmas Air Putih dibandingkan mutu pelayanan yang kurang baik. | id_ID |