Show simple item record

dc.contributor.authorYuliawati, Ratna
dc.contributor.authorFitrani, Novieka
dc.date.accessioned2020-04-09T06:46:22Z
dc.date.available2020-04-09T06:46:22Z
dc.date.issued2018-11-17
dc.identifier.citationYuliawati R. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Pembuat Kasur (Studi Kasus di Desa Banjarkerta Karanganyar Purbalingga): Jurnal Ilmiah Manuntung.Samarinda. 2015. [2] Saniman. Efek Perilaku Merokok Terhadap Saluran Pernafasan: Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2016 [3] Anes, NI, Umboh dan Kawatu. FaktorFaktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja di PT. Tonasa Line Kota Bitung Universitas Sam Ratulangi Manado. 2015. [4] Khumaidah. Analisis Faktorfaktor yang Berhubungan dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Mebel PT.Kota Jati Furnindo Desa Suwawal Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara: Tesis. 2009 [5] Nisa, Khairun, Liana Sidarthi dan Muhammad Farid Adityo. Pengaruh dari Kebiasaan Merokok Terhadap Fungsi Paru Pada Pegawai Rektorat Universitas Lampung. Universitas Lampung. 2015. [6] Pinugroho, Bintang Setyo dan Yuli Kusumawati. Hubungan Usia, Lama Paparan Debu, Penggunaan APD, Kebiasaan Merokok dengan Gangguan Fungsi Paru Tenaga Kerja Mebel di Kec. Kalijambe Sragen; Jurnal Kesehatan. 2017. [7] Isnaini, Amalia. Setyoko dan Rochman Basuki. Hubungan Masa Paparan Debu dan Kebiasaan Merokok Dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Mebel Antik Lho di Jepara. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. 2015.id_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-213-0
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1569
dc.description.abstractPT.X Kutai Kartanegara merupakan salah satu industri tambang batubara yang ada di Kalimantan Timur, kegiatan pertambangan menghasilkan dampak buruk bagi lingkungan maupun kesehatan. Bagian lapangan khususnya crusher (bagian penggilingan batubara) adalah bagian yang berisiko tinggi terhadap pajanan debu akibat kegiatan. Pajanan debu ditempat kerja dan kebiasaan merokok dapat berpengaruh dengan gangguan fungsi paru. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observational analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Popolasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan perusahaan di bagian crusher tambang batu bara di PT.X Kutai Kartanegara berjumlah 20 orang dan sampel yang digunakan yaitu total sampling. Hasil Analisa hubungan kebiasaan merokok dengan gangguan fungsi paru menggunakan uji statistik Koefisien Kontingensi diperoleh P-Value sebesar 0,292 ( p > α 0,05 ) sehingga menunjukkan tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan gangguan fungsi paru. Saran yang direkomendasikan adalah membiasakan diri untuk hidup bersih, sehat dan mengurangi atau menghilangkan kebiasaan merokok, menerapkan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, meningkatkan kebiasaan melakukan olahraga, selalu menggunakan Alat Pelindung Diri, dilakukannya penyiraman pada lingkungan kerja agar mengurangi kadar debu di area kerja secara berkalaid_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.relation.ispartofseriesProsiding Seminar Nasional Kebijakan Kesehatan Lingkungan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0;27-32
dc.subjectKebiasaan Merokokid_ID
dc.subjectFungsi Paruid_ID
dc.subjectCrusherid_ID
dc.titleHubungan Kebiasaan Merokok dengan Gangguan Fungsi Paru pada Karyawan di Bagian Crusher Tambang Batu Bara PT. X Kutai Kartanegaraid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record