dc.identifier.citation | A.Wawan , Dewi.M. (2011). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Perilaku Manusia. Yoyakarta: Nuha Medika. Ali . Nigwar. (2009). Psikologi Remaja. Bandung: Pustaka Setia. Anggit Eka Ratnawati, D. U. (2016). Hubungan Pengetahuan tentang Keputihan dengan Upaya Pencegahan Keputihan pada Remaja Putri. Jurnal Ilmu Kebidanan, Jilid 3, Nomor 2,. Aninda. (2011). Seluk beluk kesehatan reproduksi wanita. Jogyakarta: A. Plus Book. Anwar, M. (2011). Ilmu kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka. Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan proses. Jakarta : Rineka Cipta. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan Dengan Kejadian Keputihan Di SMK Negeri 3 Kabupaten Purworejo. Aslinda, Hasen , Sunarti. T. (2015). Hubungan Hygiene genetalia dengan Kejadian keputihan (flour albus) pada remaja putri madrasah aliyah Sabilarrasyad samarinda tahun 2015. Naskah Publikasi. Donatila. (2011). Hubungan antara pengetahuan dan perilaku menjaga kebersihan genetalia eksterna dengan kejadian keputihan pada siswi sma negeri 4 semarang. Skripsi S1 Kedokteran Undip. Ellya, dkk. (2010). Kesehatan reproduksi wanita. In d. Ellya, Kesehatan reproduksi wanita. Jakarta: Trans Info Media. Erhwani. I. (2015). Relationship Of knowledge About Vaginal Discharge (Flour albus) With An Attitude of Maintaining The Clealinners Of The External Genitalia While Vaginal Discharge (Flour Albus) Grade 5TH And 6TH In Elementary School 21 Sungai Raya. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan. Handayani. S, Cahyo. K, Indawari. R. (2017). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku personal Hyegiene Remaja Putri dalam penanganan dan pencegahan keputihan pada siswi SMK Negeri 11 semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, e jurnal , Volume 5, nomor 3. Hasan. (2008). Analisa Data Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Hidayat . (2011). Metode peneltian Keperawatan dan teknik analisis data . Jakarta: Salemba Medika. Hidayat. (2008). Metode Peneltian keperawatan dan teknik analisisi data. Jakarta: Salemba Medila. Imran, A. (2012). Pendidilkan Kesehatan Reproduksi remaja PEER education & Efekivitas program PIK-KRR di sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Imron,M dan Munif, A. (2010). Metodologi Peneltian bidang kesehatan bahan ajar untuk mahasiswan Cetakan Pertama. Jakarta: Sagung Seto. Iswati, Erna. (2010). Awas bahaya Penyakit Kelamin. Yogyakarta: Diva Press. Kadek Widi Asih. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Sikap dan Perilaku Remaja Putri Dalam Menjaga Alat Genetalia Dengan Kejadian Keputihan Pada Siswi MTS Al-Mujahidin Samarinda. SKRIPSI Stikes Muhammadiyah. Komariyah. S, Sucipto. E, Izah. N. (2015). Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Keputihan Di Kelas XI SMK Negeri 1 Kota Tegal. Kumisran. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta Selatan: Salemba Medika. Kumisran, E. (2012). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta Selatan: Salemba Medika. Manuaba, I. B. G. (2009). Memahami Kesehatan Reproduski Wanita, Ed 2. Jakarta: EGC. Miftahul Jannah, Fakhir Yacob, Julianto. (2017). Rentang Kehidupan Manusia. | id_ID |
dc.description.abstract | Masa remaja merupakan suatu periode pematangan organ reproduksi manusia yang sering disebut sebagai masa pubertas (Widiastuti dkk, 2009). Persoalan yang sering di hadapi remaja putri pada kesehatan reproduksi adalah flour albus (keputihan), flour albus adalah cairan yang keluar dari vagina bukan merupakan darah (Ellya, 2010). Untuk mengetahui “Hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian flour albus pada remaja putri Pondok Pesantren Al-Masyhuriyah di Bukit Raya”. Merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif kolerasional, metode pengambilan sampel total sampling, Menggunakan kuesioner yang valid yaitu pengetahuan keputihan dari Rasnianti (2016), dan kejadian keputihan dari Nurhayati (2015). Analisa bivariat menggunakan uji statistik chi square. Diperoleh bahwa sebagian besar santriwati (54%) 76 santri di pondok pesantren al-masyhuriyah memiliki pengetahuan yang cukup dan diperoleh pula (85,7%) 120 santri, tidak mengalami flour albus, fenomena ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan kejadian flour albus, dengan p-value dari 0,001 yang berarti hipotesis alternative di tolak. | id_ID |