Show simple item record

dc.contributor.authorSekety, Boy Saylendra Brahma
dc.contributor.authorWiwin, Ni Wayan
dc.date.accessioned2020-10-13T05:45:25Z
dc.date.available2020-10-13T05:45:25Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.citationArikunto.(2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi).Jakarta: Rineka Cipta. Azwar.Saifuddin. 2011. Metode dasar-dasar penelitian ilmiah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, Saifuddin. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. BBC Indonesia. (2015). Apakah Anda Kecanduan Ponsel?Retrieved from http://www.bbc.com/Indonesia/majalah/2015/09/150907majalah kencanduan_ponsel, diakses pada 15 November 2017. Firdaus.(2016).http://definiasipenfertian.com/2012/pengertian-definisi-interaksi-sosial-pada-siswa/. Diakses 17 Desember 2018 Denis dkk (2013) Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia; Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan, Buku 2. Jakarta: Salemba Medika. Denis dkk.(2013).Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Eifory (2017). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses dan praktik, (edisi 4 volumen 2). Ahli Bahasa Komalasari, R. et-al. Jakarta:ECG. Gifary dkk.(2017).Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial .Herimanto.2010. Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisis Data.Jakarta: Salemba Medika Herawati & Jati (2014), Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial Ibid dkk.(2013).Pengaruh Intensitas Penggunaan Teknologi Komunikasi Terhadap Tingkat Keintiman Komunikasi Sosial Ibid dkk (2013). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1681
dc.description.abstractLatar belakang : Remaja memiliki kedudukan sebagai pengguna media tertinggi. Hal ini disarakna pada survey lapangan yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan situs yang paling banyak di akses adalah media sosial menacapai 97,4% (APJII, 2014). adalah media sosial menacapai 97,4% (APJII, 2014). Keasyikan siswa dengan Gadget mengubah karakter remaja menjadi anti sosial tanpa disadari. Dalam pemikiran remaja yang kecanduan gadget interaksi dengan anggapan hubungan atau status apapun hanya ada di dunia maya bukan ada di dunia nyata. Tanpa disadari, para pecandu gadget ini kehilangan esensi kehidupan sebagai makhluk social dalam realtias kehidupan dan juga semakin alergi dengan kegiatan kumpul bersama dan saling sapa secara langsung. (firdaus, 2016). Tujuan Penelitian : Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan gadget dengan interaksi sosial pada kelas VIII di SMP Negeri 5 Samarinda. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah jenis kuantitatif. menggunakan metode penelitian deskriptif kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sample. adalah. stratified random sampling dengan 129 responden Instrumen digunakan pada penelitian. ini adalah kuesioner sebanyak 13 item. Skala. yang digunakan adalah skala likert. Hasil Penelitian : Analisa data dari 129 sample tersebut didapatkan hasil penelitian yaitu Intensitas penggunaan gadget terbanyak yaitu <8 jam berjumlah 73 responden (56,6%), sedangkan lama durasi >8 jam berjumlah lebih sedikit yaitu 56 responden (43,4%). Kesimpulan : Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan dari 129 sample secara statistic intensitas penggunaan gadget dengan interaksi social pada siswa SMP Negeri 5 Samarinda utamanya kelas VIII tidak saling berkorelasi.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectSekolah.id_ID
dc.subjectInteraksiid_ID
dc.subjectSiswaid_ID
dc.subjectGadgetid_ID
dc.titleHubungan Intensitas Penggunaan Gadget dengan Interaksi Sosial pada Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 5 Samarindaid_ID
dc.title.alternativeThe Relationship of Intensity od Using gadget with Social Interakction at the Eight Grade of SMP Negeri 5 Samarindaid_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record