Slow Stroke Back Massage Terhadap Penurunan Depresi pada Penderita Pascastrokeiskemik di PUSKESMAS Kartasura Sukoharjo
Abstract
Latar Belakang: Depresi pascastroke merupakan faktor utama yang dapat
menghambat penyembuhan fungsi neurologi dan aktivitas harian pada pasien stroke
dan berhubungan dengan peningkatan mortalitas. Depresi sendiri merupakan
gangguan mental yang ditandai dengan munculnya gejala penurunan mood,
kehilangan minat terhadap sesuatu, perasaan bersalah, gangguan tidur, gangguan
nafsu makan, kehilangan energi, dan penurunan konsentrasi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh Slow Stroke Back Massage (SSBM) terhadap
penurunan depresi pada penderita pascastroke iskemik.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan
metode pretest posttest with control group design. Responden dalam penelitian ini
adalah penderita pascastroke iskemik sebanyak 72 orang yang diambil dengan teknik
simple random sampling dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi
dengan SSBM dan kelompok kontrol. Data dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner Beck Depression Inventory II (BDI II) yang diberikan pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. Pada kedua kelompok diawali pre test dan setelah
intervensi selesai dilakukan post test. Data dianalisis menggunakan uji statistik yaitu
Paired t-test dan Mann Whitney test dengan signifikansi p<0,05.
Hasil: Analisis Paired t-test menunjukkan bahwa terjadi perbedaan tingkat depresi
antara pre dan post pada kelompok intervensi dengan nilai p=0,000 dengan nilai t
hitung (t=12.97) sedangkan pada kelompok kontrol juga terdapat perbedaan tingkat
depresi antara pre dan post dengan nilai p=0,00 dengan nilai t hitung (t=4.511). Hasil
analisis Mann Whitney test menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol dengan p-value = 0,000 (<0,05) dan nilai Z-6348<-
1.96.
Kesimpulan dan Saran: Intervensi SSBM efektif terhadap penurunan depresi pada
penderita pasca stroke iskemik. SSBM merupakan terapi non farmakologi yang
direkomendasikan diberikan pada penderita depresi pasca stroke karenat efek
samping yang ditimbulkan tidak ada atau minim resiko jika dibandingkan dengan
terapi farmakologi