dc.contributor.author	Ayu Framaisella, Dinda
dc.contributor.author	Khoiroh Muflikhatin, Siti
dc.date.accessioned	2022-08-26T01:48:16Z
dc.date.available	2022-08-26T01:48:16Z
dc.date.issued	2021-12-27
dc.identifier.citation	American Heart Asoociation, (2015). Heart diseasee and stroke statistics.http://circ.ahajournals.org. Diakses tanggal 24 November 2021. Arsava, E. M. (2017). Nutrition in Neurologic Disorders. Springer Nature. https://doi.org/10.1007/978-3-319-53171-7 Asyari, A., Yudhistira, G., Rahmadona, & Pramita, A. D. (2016). National Course of Andalas ORL-HNS Symposium and Workshop Bronchoesophagology. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. http://repo.unand.ac.id/32586/1/THT PAdang.pdf Babu, S., Balasubramaniam, R. K., & Varghese, A. (2017). Effect of Modified Shaker Exercise on the Amplitude and Duration of Swallowing Sounds : Evidence from Cervical Auscultation. Hindawi: Rehabilitation Research and Practice, 2017, 1–4. Black, & Hawk. (2014). Medical Surgocal Nursing Clinical Managemnet for Positive Outcomes (Edisi 7). Missouri Elsevier Saunders. Budiarso, M. N., Suryakusuma, L., Luse, & Vetinly. (2018). Hubungan Disfagia dan Penurunan Kesadaran Terhadap Pneumonia Aspirasi pada Pasien Stroke RS Atma Jaya. Neurona, 36(1). Chilukuri, P., Odufalu, F., & Hachem, C. (2018). Dysphagia: Evaluation and Management of The Patient with Dysphagia Requires a Structured Assessment to Identify Functional, Neurologic, Inflammatory, adn Malignant Causes. Science of Medicine, 115(3), 206–210. Choi, J., Shim, S., Yang, J., Kim, H., Lee, D., & Park, J. (2017). Effects of Shaker Exercise in Stroke Survivors with Orophagyngeal Dysphagia. Neuro Rehabilitation. https://doi.org/10.3233/NRE-172145 Cipolla, M. J., Liebeskind, D. S., & Chan, S. (2018). The importance of comorbidities in ischemic stroke : Impact of hypertension on the cerebral circulation. Journal of Cerebral Blood Flow & Metabolism, 38(12), 2129–2149. https://doi.org/10.1177/0271678X18800589 Damayanti, D. R. (2019). Asuhan Keperawatan pada Klien Stroke Non-hemoragik dengan Masalah Keperawatan defisit Perawatan Diri (Studi di Ruang Krissan RSUD Bangil Pasuruan). Dourman, K. (2013). Waspadai Stroke Usia Muda (Edisi 1). Cerdas Sehat. Ferawati, Rita, E., Amira, S., & Ida, Y. (2020). STROKE “Bukan Akhir Segalanya” Cegah dan Atasi Sejak Dini. GUEPEDIA. https://www.google.co.id/books/edition/STROKE_BUKAN_AKHIR_SEGALANYA_Cegah_dan_A/CQtMEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=0&kptab=overview Herdman, H. T. (2012). Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. (M. Sumarwati, N. B. Subekti, B. Bariid, M. Ester, & W. Praptian (eds.); Edisi 1). EGC. Horiguchi, S., & Suzuki, Y. (2011). Screening Tests in Evaluating Swallowing. Journal of The Japan Medical Association, 138(9), 1747–1750. Hosseini, Z., Peyrovi, H., & Gohari, M. (2019). The Effect of Early Passive Range of Motion Exercise on Motor Function of People with Stroke : a Randomized Controlled Trial. Journal of Caring Sciences, 8(1), 39–44. https://doi.org/10.15171/jcs.2019.006 Jojang, H., Runtuwene, T., & Maja. (2016). Perbandingan NIHSS pada pasien stroke hemoragik dan non-hemoragik yang rawat inap di Bagian Neurologi RSUP Prof . Dr . R . D . Kandou. Journal E-Clinic, 4(1), 3–6. Kemenkes.RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Lindsay, M. P., Norrving, B., Sacco, R. L., Brainin, M., Hacke, W., Martins, S., Pandian, J., & Feigin, V. (2019). World Stroke Organization ( WSO ): Global Stroke Fact Sheet 2019. Journal of Stroke, 14(8), 806–817. https://doi.org/10.1177/1747493019881353 Liwikasari, N., & Muyassaroh. (2020). Patofisiologi kasus skleroderma pada disfagia esofagus. ResearchGate, 46(1), 94–101. https://doi.org/10.32637/orli.v46i1.152 Masitha, D., Nugrohowati, A. K., Candra, A., Subagio, H. W., & Murbawani, E. A. (2021). KEJADIAN DISFAGIA, KESESUAIAN DIET, DAN KEJADIAN MALNUTRISI PADA PASIEN STROKE USIA MUDA DI RSUP DR KARIADI SEMARANG. Journal of Nutrition and Health, 9(1), 1–14. Meivita, D., & Karunianingtyas, M. (2020). Application of Abdoment Massage to Overcome Constipation In Non Haemoragic Patients In Adhyatma Hospital Semarang. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 4(2), 79–84. Misbach, J. (2013). Stroke: Aspek Diagnosis, Patologis, Manajemen. (Edisi 1). Badan Penerbit FKUI. Mohammed, H. A., & Hassanein, S. M. (2019). Effect of Shaker Exercises on Swallowing Disturbance among Patients with Hyperthyroidism at a Selected University Hospital. International Journal of Nursing Didactics, 9(01), 58–69. Muttaqin, A. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Salemba Medika. Novarina, V., & Padeta, S. M. (2020). Nutrisi dan Imunitas pada Stroke (1st ed.). C.V Athra Samudra. Nurarif, A. H., & Kusuma. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan Diagnosa Nanda, NOC, NIC Dalam Berbagai Kasus (Jilid 2). Mediaction Publishing. Poorjavad, M., Moghadam, S. T., & Ansari, N. N. (2019). Effects of the head lift exercise and neuromuscular electrical stimulation on swallowing muscles activity in healthy older adults : a randomized pilot study. Clinical Intervention in Aging, 14, 1131–1140. PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. In SDKI (Edisi 2). Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan. In SIKI (Edisi 1). Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. In SLKI (Edisi 1). Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Pusdatin. (2019). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (Infodatin) Stroke: Dont be the one. Sayed, R. A. E. El, & Ewees, A. M. K. (2021). Effect of Shaker Exercise on Dysphagia Level Among Patients with Cerebral Vascular Stroke. Egyptian Journal of Health, 12(1), 59–112. Setyopranoto. (2016). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis dan Nada NIC-NOC. (Edisi 1). Mediaction Publishing. Sibarani, M. V., Ulfah, R., & Afriyanti, E. (2019). Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Konstipasi pada Pasien Stroke di RS Islam Siti Rahmah Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(4), 134–137. Smeltzer, & Bare. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brruner & Suddarth (Edisi 8). EGC. Smithard, D. G. (2016). Dysphagia Management and Stroke Units. Current Physical Medicine and Rehabilitation Reports, 4, 287–294. https://doi.org/10.1007/s40141-016-0137-2 Susilawati, F., & Nurhayati. (2018). Faktor resiko kejadian stroke di rumah sakit. Jurnal Keperawatan, XIV(1), 41–48. Susilo, C. B. (2019). Keperawatan Medikal Bedah Persyarafan (1st ed.). Pustaka Baru Press. Suzana, M. (2019). Hubungan Terapi ROM Aktif dengan Pemenuhan Activity of Daily Living (ADL) Pasien Pasca Stroke di Poli Syaraf RSU Mayjen H.A Thalib Kerinci Tahun 2018. MENARA Ilmu, 13(5), 75–80. Tarihoran, Y. (2019). PENGARUH SHAKER EXERCISE TERHADAP KEMAMPUAN MENELAN PADA PASIEN STROKE DENGAN DISFAGIA. Indonesian Trust Health Journal, 1(2), 61–67. Tarwoto. (2013). Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Persarafan. CV. Sagung Seto. Weun, C. C., Hasnan, N., Latif, L. A., & Majid, H. A. (2019). Nutritional Status of Post-Acute Stroke Patients during Rehabilitation Phase in Hospital. Sains Malaysiana, 48(1), 129–135. Windahandayani, V. Y. (2021). GAMBARAN KONSTIPASI PADA PASIEN STROKE. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian, 1348–1353. Yoshimatsu, Y. (2020). Predictive Roles of the Repetitive Saliva Swallowing Test ( RSST ) in Aspiration Pneumonia and Other Respiratory Diseases : Does the RSST Have a Predictive Role in Aspiration Pneumonia and Other Respiratory Diseases ? https://doi.org/https://doi.org/10.1007/978-981-15-4506-1_13 Yulianto, A. (2011). Mengapa Stroke Menyerang Usia Muda? (Edisi 1). PT. Buku Kita.	id_ID
dc.identifier.uri	https://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/2422
dc.description.abstract	Latar Belakang: Stroke merupakan penyakit yang menjadi penyebab utama kedua dari kematian dan kecacatan. Terdapat lebih dari 13 juta kasus baru tercatat di setiap tahunnya. Di Indonesia jumlah kejadian stroke berkisar 800 sampai 100 kejadian di setiap tahunnya. Indonesia bahkan disebut sebagai penyumbang terbesar kejadian stroke di Asia. Di Kalimantan Timur sendiri tercatat 14,7% penduduknya menderita penyakit stroke berdasarkan hasil diagnosis dokter pada penduduk diatas 15 tahun . Penyakit stroke menimbulkan berbagai gejala bagi penderitanya di antara lain kelumpuhan wajah, kelumpuhan anggota gerak atau hemiparesis, penurunan kesadaran, penurunan penglihatan, gangguan menelan atau disfagia, dan lain-lain. Dilaporkan 33% hingga 73% pasien stroke mengalami disfagia. Salah satu jenis latihan yang dapat memotivasi penguatan otot suprahyoid dan berkontribusi dalam peningkatan stimulasi otot adalah shaker exercise. Tujuan: Untuk membuktikan adanya pengaruh pemberian intervensi Shaker exercise terhadap kemampuan menelan pada pasien pasca stroke non-hemoragik. Hasil: hasil pemberian intervensi shaker exercise pada pasien pasca stroke non-hemoragik, didapatkan kemampuan menelan meningkat yang awalnya pasien hanya mampu menelan 1 x/30 detik menjadi 2 x/30 detik yang diperiksa dengan metode Repetitive Saliva Swallowing Test (RSST). Kesimpulan: ada pengaruh pemberian intervensi Shaker exercise terhadap kemampuan menelan pada pasien pasca stroke non-hemoragik.	id_ID
dc.language.iso	id	id_ID
dc.publisher	Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur	id_ID
dc.subject	Stroke Non-Hemoragik	id_ID
dc.subject	Shaker Exercise	id_ID
dc.subject	Gangguan Menelan	id_ID
dc.title	Pengaruh Pemberian Intervensi Shaker Exercise terhadap Kemampuan Menelan pada Pasien Pasca Stroke Non-Hemoragik	id_ID
dc.title.alternative	The Effect of Shaker Exercise Intervention on Swallowing Ability of Post Stroke Non-Hemorrhage Patient	id_ID
dc.type	Other	id_ID

Pengaruh Pemberian Intervensi Shaker Exercise terhadap Kemampuan Menelan pada Pasien Pasca Stroke Non-Hemoragik

Files in this item

This item appears in the following Collection(s)