dc.description.abstract | Dalam penelitian ini, pengujian dinding pasangan bata merah mengacu pada standar yang ditetapkan dalam SNI 03-4164-1996 dan pengujian kuat tekan mortar menggunakan SNI 03-6825-2002. Pengujian dilakukan untuk menyelidiki kuat tekan pasangan bata merah ikatan flemish, pengaruh plesteran dinding pasangan bata merah ikatan flemish dan perbandingan kekuatan antara ikatan stretcher dengan ikatan flemish dengan menggunakan mortar perbandingan 1 pc : 3 ps untuk spesi dan 1 pc : 2 ps untuk plesteran. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen. Benda uji yang dibuat tersusun 4 lapis bata ke atas dan 2 bata ke samping dengan dimensi 40 cm x 8 cm x 30 cm. Jumlah benda uji yang dibuat sebanyak 9 sampel dalam 2 variasi jenis ikatan berbeda yaitu ikatan flemish dan ikatan stretcher yang masing - masing terdiri dari variasi dinding tanpa plesteran, plesteran 1 sisi dan plesteran 2 sisi. Hasil pengujian yang didapatkan nilai rata – rata kuat tekan mortar umur 28 hari dengan perbandingan campuran 1 pc : 6 ps dan 1 pc : 3 ps berturut – turut sebesar 4,904 MPa dan 17,410 MPa. Hasil kuat tekan rata – rata pasangan dinding bata ikatan flemish tanpa plesteran, plesteran 1 sisi dan plesteran 2 sisi umur 28 hari berturut – turut sebesar 3,248 MPa, 5,016 MPa, dan 9,034 MPa, sedangkan dinding bata ikatan stretcher berturut – turut sebesar 2,863 MPa, 3,043 MPa dan 2,890 MPa. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan dari menganalisis bahwa plesteran pada dinding ikatan flemish berpengaruh pada kuat tekan dinding bata sedangkan pada ikatan stretcher plesteran hampir tidak ada pengaruh pada kuat tekan dinding bata. | id_ID |