Pengaruh Kualitas Bata Ringan terhadap Kerusakan Bangunan Gedung
Abstract
Dinding struktur merupakan dinding yang direncanakan, diperhitungkan dan digunakan untuk menahan beban gravitasi dan beban lateral, sedangkan dinding non struktur merupakan dinding yang terbuat dari susunan balok-beton yang diikat satu dengan lainnya dengan adukan mortar sehingga membentuk bidang dinding. Seiring dengan perkembangannya, bata merupakan bahan penyusun dinding yang banyak digemari. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar pembangunan gedung menggunakan bata sebagai dinding. Dengan banyaknya penggunaan bata ini mendorong munculnya banyak inovasi baru dalam pembuatan bata, salah satunya yaitu bata ringan (Goritman et al., 2012). Pada penelitian ini bata ringan diambil dari 5 Kecamatan yang berbeda yaitu Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Ilir, Samarinda Kota, Samarinda Seberang dan Samarinda Utara. Hasil analisis sifat fisis berupa pengujian berat volume, kadar air dan penyerapan air, kemudian sifat mekanik berupa pengujian kuat tekan dan kuat lentur. Hasil pengujian berat volume telah memenuhi syarat structural sangat ringan berdasarkan SNI 03-3449-2002 yaitu kurangdari 800 Kg/m3. Hasil pengujian kadar air dari 5 Kecamatan dengan kode K5 mendekati hasil pengujian rata-rata dari SNI 1971-2011. Hasil pengujian penyerapan air tertinggi pada Kecamatan Samarinda Ilir sebesar 0,513% dan penyerapan air terendah pada Kecamatan Samarinda Utara sebesar 0,232%. Hasil pengujian sifat mekanik untuk kuat tekan tertinggi dengan posisi berdiri pada Kecamatan Samarinda Utara yaitu sebesar 3,458 MPa. Pada pengujian kuat lentur dengan nilai tertinggi pada Kecamatan Samarinda Utara yaitu sebesar 1,500 N/mm2. Pengaruh sifat fisik dan mekanik batu bata dari 5 Kecamatan, Kota Samarinda yang telah diuji mendapatkan kualitas batu bata yang tidak stabil, tetapi dapat disimpulkan bahwa kualitas bata tidak begitu berpengaruh terhadap kerusakan pada bangunan dan hanya sedikit dari akibat ketidakstabilan material. Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan, hasil pengujian kuat tekan dari bata ringan pada 5 Kecamatan di Kota Samarinda telah memenuhi klasifikasi berdasarkan SNI 03- 3449-2002 dan SNI 8640-2018 sehingga dapat digunakan pada pembangunan gedung bertingkat dengan beban yang sesuai dengan perencanaan.