Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Lakum (Cayratia trifolia L. Domin) Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat
Abstract
Tujuan studi: Prevalensi penderita acne vulgaris di Indonesia berkisar 80 - 85% pada
remaja dengan puncak insidens usia 15 - 18 tahun, 12% pada wanita usia >25 tahun dan
3% pada usia 35 - 44 tahun. Penggunaan antibiotik terhadap terapi jerawat kurang efektif,
dimana dengan banyaknya negara melaporkan bahwa lebih dari 50% dari strain
Propionibacterium acnes tahan terhadap makrolida topikal. Daun lakum memiliki aktivitas
sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aures namun aktivitasnya terhadap
Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis belum pernah dilaporkan.
Metodologi: Penelitian eksperimental diawali dengan skrining fitokimia yaitu pemeriksaan
golongan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid selanjutnya dilakukan identifikasi
bakteri dengan metode pewarnaan gram, dan pengujian aktivitas antibakteri terhadap
Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis dengan metode difusi sumuran,
dimana media Nutrien Agar yang sudah dibiakkan bakteri uji diinkubasi selama 24 jam.
Larutan uji dibuat dengan konsentrasi yang berbeda yaitu ekstrak etanol daun lakum 25%,
50%, 75% dan 100%, kontrol positif klindamisin 30 ppm, kontrol negatif aceton. Data
disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Zona hambat diukur menggunakan penggaris
dan diinterpretasikan dalam milimeter. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji
Shapiro-Wilk, uji One Way Anova, dan uji Tukey.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun lakum mengandung alkaloid,
flavonoid, tanin dan saponin. Pewarnaan Gram dibawah mikroskop cahaya dengan
perbesaran 10x40 diperoleh koloni bakteri berwarna ungu dan berbentuk batang pada
bakteri P. acne dan berwarna abu-abu keunguan dengan bentuk bulat pada bakteri S.
epidermidis. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan ekstrak etanol daun lakum memiliki
kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri P. acne dan S. epidermidis.
Diperoleh zona hambat paling besar yaitu konsentrasi 100% dengan rerata zona 20.05 ±
0.00 mm untuk P. acne dan 21.05 ± 0.00 mm untuk S. epidermidis.
Kesimpulan: Oleh karena itu, ekstrak etanol daun lakum (Cayratia trifolia (L.) Domin)
sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kandungan obat antijerawat.
Kata kunci: Ekstrak, Daun Lakum, Cayratia trifolia L. Domin, Propionibacterium acne,
Staphylococcus epidermidis