Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat pada Suku Kutai di Desa Muara Gusik Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat
Abstract
INTISARI
Etnofarmasi merupakan kajian masyarakat tertentu dalam menggunakan obat-obatan.
Informasi penggunaan tumbuhan obat dapat dilakukan dengan metode etnofarmasi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis tanaman, bagian tanaman, dan cara
pengolahan tanaman obat yang digunakan di Desa Muara Gusik. Metode yang
digunakan adalah kualitatif. Wawancara dilakukan secara semi terstruktur dengan
menggunakan tipe petanyaan open-ended. Berdasarkan hasil wawancara dengan 15
informan didapatkan 48 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh Suku Kutai yang dapat
dikelompokkan menjadi 29 famili. Famili yang paling dominan yaitu Poaceae. Bagian
tanaman yang digunakan oleh masyarakat di Desa Muara Gusik ini yaitu daun, batang,
akar, rimpang, dan buah. Daun memiliki nilai persentase penggunaan yang paling
banyak yaitu 55%. Cara pengolahan yang dilakukan oleh masyarakat Muara Gusik
adalah direbus, ditumbuk, diparut, dirajang, dimakan langsung, diseduh, dan direndam.
Pengolahan yang memiliki persentase paling tinggi yaitu direbus dengan persentase
47%. Terdapat 5 tanaman yang memiliki nilai UV dan ICF tertinggi yaitu pasak bumi,
salam, nangka belanda, akar sampai, dan jambu dimana daun salam memiliki nilai FL
tertinggi yaitu 100%.
Kata Kunci: Etnofarmasi, Suku Kutai, Tumbuhan Obat, Tradisional, Desa Muara Gusik