dc.description.abstract | Latar Belakang: Perawat adalah tenaga medis yang selama 24 jam bersama dengan
pasien yang dirawat di rumah sakit. Peran perawat sangat besar dalam proses
penyembuhan pasien. Perawat dituntut mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan
sikap yang baik selama merawat pasien. Kepatuhan perawat dalam melaksanakan
prosedur tetap tindakan keperawatan, termasuk didalamnya prosedur mencuci tangan.
Mencuci tangan merupakan syarat utama yang harus dipenuhi sebelum melakukan
tindakan keperawatan misalnya: memasang infus. Mencuci tangan merupakan proses
yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air. Cuci tangan juga bisa dilakukan dengan
menggunakan agen antiseptik. Agen antiseptik yang sering digunakan adalah
penggosok tangan handrub yang berbasis alkohol. Hand sanitizer adalah antiseptik
yang sering digunakan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengidentifikasi gambaran cuci tangan perawat dengan
menggunakan hand sanitizer pada waktu pemasangan infus di ruang flamboyan RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif. Sampel pada
penelitian ini menggunakan Accidental Sampling dengan jumlah sampel 15 responden,
dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi.
Hasil Penelitian: Cuci tangan perawat menggunakan hand sanitizer pada waktu
pemasangan infus diperoleh data observasi sebesar tidak cuci tangan 10 responden
(66,7%), cuci tangan tidak sesuai SPO 2 responden (13%), dan cuci tangan sesuai
SPO 3 responden (20%).
Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa gambaran cuci tangan perawat
dengan menggunakan hand sanitizer pada waktu pemasangan infus di ruang
flamboyan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda adalah sebanyak 10 responden
(66,7%) tidak mencuci tangan. | id_ID |