Srudi Literatur morfotektonik : potensi bahaya longsor wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara
Abstract
Pulau Kalimantan merupakan bagian dari kerak Sundaland yaitu Lempeng Benua Eurasia. Lempeng tersebut bergerak ke tenggara bertabrakan dengan Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara. Terjadi pembalikan arah di pulau Sulawesi yang semula relatif U-S menjadi BL-Tenggara dan akhirnya barat-timur. Zona tumbukan tersebut terletak di sebelah barat Pulau Sumatera, selatan Pulau Jawa, hingga selatan Bali dan Nusa Tenggara, serta membentuk palung laut yang dikenal sebagai zona subduksi. Sedangkan untuk Pulau Kalimantan posisinya terletak jauh dari zona tumbukan, sehingga secara tektonik relatif stabil. Namun karena proses tektonik yang terjadi sebelumnya, mengakibatkan terbentuknya struktur geologi terutama sesar. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui morfotektonik dan bahaya bencana longsor wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dimana pada penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu hanya menganalisis bahaya longsor berdasarkan data; (1). DEM (Digital Elevation Model) yaitu kemiringan lereng, arah lereng, dan panjang bentuk lereng untuk analisis kerentanan, (2). Data Geologi dari Peta Geologi Regional yaitu, formasi batuan dan jarak dari patahan dan (3). Data spasial batas administrasi dalam bentuk GIS Vektor untuk penyusunan peta bahaya tanah longsor. Berdasarkan analisis geomorfotektonik Kutai Kartanegara secara umum persentase lereng landai tersebar sekitar 15%, lereng agak curam menempati sekitar 15-30%, lereng terjal antara 30-50% dan 50-70% merupakan lereng gemorfologi yang sangat curam, selain itu juga dilakukan analisis sesar secara regional, analisis kelas lereng, dan alisis pola aliran sungai untuk membantu mengetahui potensi longsor.
URI
https://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/3229Jurnal Gerbang Etam;https://ejurnal.balitbangda.kukarkab.go.id/index.php/gerbangetam/article/view/160