Hubungan Beban Kerja dengan Burnout Syndrome pada Perawat Dimasa Pandemi COVID-19 : Literatur Review
Abstract
Latar Belakang : Kasus Covid-19 ditemukan dan terdeteksi pada Desember 2019 tepatnya di kota Wuhan. Covid-19 dikonfirmasi dapat menularkan dari manusia ke manusia. Harus diakui bahwa banyak petugas kesehatan dalam penangan wabah Covid-19, salah satunya yaitu perawat, perlu diperhatikan bahwasanya perawat yang bekerja di unit gawat darurat atau perawatan intensif dengan beban kerja yang lebih berat, dan lebih stress daripada biasanya karena yang di rawat adalah pasien Covid-19. Peningkatan jumlah pasien yang signifikan membuat kebanyakan perawat mengalami masalah kesehatan seperti kecemasan, kelelahan, dan depresi. Kondisi tersebut membuat para perawat memiliki resiko lebih tinggi mengalami Burnout Syndrome serta parawat banyak yang mengalami kelelahan baik secara fisik maupun secara mental dalam bekerja. Tujuan : mengetahui hubungan beban kerja dengan Burnout Syndrome Pada perawat. Metode : penelitian ini menggunakan Systematic Literatur Review (SLR), merupakan sebuah sintesis dari studi literatur yang bersifat sistemati, jelas, menyeluruh dengan mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, melalui pengumpulan data-data yang sudah ada. Hasil : Terdapat hubungan antara beban kerja dengan burnout syndrome ini membuktikan bahwa tingginya beban kerja pada perawat akan meningkatkan Burnout. Kesimpulan: Ada konsistensi hasil beban kerja dan berpengaruh positif antara beban kerja dengan Burnout Syndrome baik sebelum pandemi maupun saat masa pandemi. Saran agar para manager dan perawat tetap memperhatikan beban kerja yang dapat menyebabkan burnout syndrome, dengan melakukan manajemen SDM dan pola penugasan, jika perlu penambahan SDM keperawatan.