Show simple item record

dc.contributor.authorAprilia, Via
dc.date.accessioned2023-06-21T07:25:23Z
dc.date.available2023-06-21T07:25:23Z
dc.date.issued2022-06-17
dc.identifier.citationAhyanti, M., & Rosita, Y. (2022). Determinan Diare Berdasarkan Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 21(1), 1–8. https://doi.org/10.14710/jkli.21.1.1-8 Carman. (2016). Rencana asuhan Keperawatan Pediatrik. EGC Buku. Darmita. (2017). Pengaruh Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Formula Tempe Terhadap Frekuensi BAB Pada Anak Diare Usia 6-24 Bulan Di RSUD Syekh Yusuf Kab. Gowa. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Kemenkes RI. (2015). Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI. (2017). Kenali Diare pada Anak dan Cara Pencegahannya. Kepala Biro Komunikasi Dan Pelayanan Masyarakat. Kemenkes RI. (2019). Laporan Provinsi Kalimantan Timur RISKESDAS 2018. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018. Menkes RI. (2016). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Mufidaturrohmah. (2017). Dasar-Dasar Keperawatan Buku Referensi Ilmu Dasar Keperawatan. Penerbit Gava Media. Musdalipah. (2018). Identifikasi Drug Related Problem (DRP) Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih. Muttaqin, A., & Sari, K. (2011). Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Salemba Medika. Nawi, R. (2018). Reinventing Government dalam Model Analisis Kebijakan Pelayanan Birokrasi Di Indonesia. Jurnal Universitas Satria Makassar. Nurwahidah, N., & Arbianingsih, A. (2019). Effectiveness of Tempe Biscuits and Honey to Decrease Frequency of Stools in Children Diarrhea. Journal of Health Science and Prevention, 3(3S), 24–30. Olfah, Y., & Ghofur, A. (2016). Dokumen Keperawatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pertami SB, & Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Bumi Medika. R, A., & Kusmawati, D. (2020). Gambaran Pengobatan Diare Akut Anak di PUSKESMAS Jiwan Madiun. Jurnal Ilmu Farmasi, 11(1), 35–42. Rahmatul Ulya Heni Safitri. (2018). Inovasi Pemberian Bubur Tempe Untuk Diet Diare Pada Anak Karya. Rahmawati, D. (2015). Efektifitas Pemberian Informasi Tentang Toilet Training Terhadap Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Usia Toddler (1 – 3 Tahun) Di Desa Baseh Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas Skripsi. Khatulistiwa Informatika, 3(2), 124–133. Saputri, N., & Astuti, Y. P. (2019). Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di PUSKESMAS Bernung. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 10(1), 101. https://doi.org/10.26751/jikk.v10i1.619 Sari, D. K., & Nurrohmah, A. (2019). Bubur Tempe Membantu Penanganan Diare Pada Balita. GEMASSIKA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 10. https://doi.org/10.30787/gemassika.v3i1.309 Schneider, A., & Ingram, H. (2007). Public Policy and Democratic Citizenship: What Kinds of Citizenship Does Policy Promote?. Handbook of Public Policy Analysis Theory, Politics, and Methods. CRC Press. Setiawati, H. (2015). Pengaruh Pemberian Diet Bubur Tempe Terhadap Frekuensi Bab Pada Anak Diare Di Ruang Mina Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta. Khatulistiwa Informatika, 3(2), 124–133. Simanungkalit, H. M., & Muliana, M. (2021). Pemberian Bubur Tempe terhadap Lamanya Diare Akut pada Balita di PUSKESMAS Puruk Cahu. Jurnal Kesehatan Manarang, 7(1), 27. https://doi.org/10.33490/jkm.v7i1.147 Suliswati, Ruwiah, & Muchtar, F. (n.d.). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Benua Kabupaten Konawe Selatan. 1, 11–20. Supeni, S. R. I., Ilmu, F., Dan, K., & Semarang, U. M. (2019). Pengaruh Pemberian Formula Sonde Tempe Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Dengan Frekuensi. Program Studi S1 Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang Tahun 2019. World Health Organization. (2017). Diarrheal Disease.id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/3267
dc.description.abstractDiare merupakan penyakit dengan ciri yang khas yaitu terjadinya perubahan bentuk dan konsistensi feses disertai frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali dalam waktu 24 jam. Salah satu upaya penanganan penyakit diare yaitu dengan mengkonsumsi bubur tempe. Pemberian bubur tempe kepada penderita diare ini dapat mempersingkat durasi diare akut serta mempercepat pertambahan berat badan setelah menderita diare akut. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisa intervensi inovasi pemberian bubur tempe untuk menurunkan frekuensi BAB. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian bubur tempe dapat menurunkan frekuensi BAB, sebelum diberikan pemberian bubur tempe frekuensi diare 6 kali dalam sehari dengan konsistensi berair sedikit berampas dan disertai lendir setelah diberikan intervensi pemberian bubur tempe frekuensi BAB di hari kedua menjadi 4 kali dengan konsistensi agak padat dalam sehari dan pada hari ketiga frekuensi menjadi 2 kali dalam sehari dengan konsistensi padat. Kesimpulan : Pemberian bubur tempe efektif dalam menurunkan frekuensi diare.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectBubur Tempeid_ID
dc.subjectDiareid_ID
dc.subjectFrekuensi BABid_ID
dc.titleAnalisis Praktik Klinik Keperawatan Pasien Diare dengan Intervensi Inovasi Pemberian Bubur Tempe untuk Menurunkan Frekuensi Buang Air Besar pada Anak Usia Toddler di Wilayah PUSKESMAS Bengkuringid_ID
dc.title.alternativeAnalysis of Nursing Clinical Practice for Diarrhea Patients Innovative Intervention of Giving Tempe Porridge to Reduce The Frequency of Bowel Movements in Toddler Age Children in The Bengkuring Public Health Center Areaid_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record