Analisis Praktik Klinik Keperawatan: Efektivitas Pemberian Terapi Relaksasi Napas Dalam Kombinasi Terapi Murottal terhadap Penururnan Nyeri pada Klien Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
Abstract
Pendahuluan: Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau Pembesaran Prostat Jinak (PPJ) adalah kelainan histologis yang khas disebut dengan proliferasi sel-sel prostat. Penumpukan sel-sel serta pembesaran kelenjar merupakan hasil dari proliferasi sel epitel serta stroma prostat. Gejala saluran kemih bagian baah merupakan gabungan gejala yang sangat sering ditemukan pada pasien benign prostatic hyperplasia (BPH). Lower urinary tract symptoms dibagi atas gejala obstruktif, gejala iriatif, dan gejala post miksi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasi dimana data ini diperoleh dari hasil pengkajian terhadap klien Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Hasil: Hasil analisis menunjukkan adanya perubahan yang dialami oleh klien setelah diberikan terapi relaksasi napas dalam kombinasi terapi murottal Al-Quran. Kesimpulan: peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pengkajian dapat dilakukan secara komperhensif pada klien, dapat ditegakkan 3 diagnosa keperawatan pada klien yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis, retensi urine berhubungan dengan peningkatan urine, gangguan pola tidur berhubungan kurang kontrol tidur. Intervensi yang diberikan sesuai dengan standar menggunakan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia). Implementasi yang dapat dilakukan pada klien adalah terapi relaksasi napas dalam dan terapi murottal. Dan evaluasi yang diperoleh selama 3 hari bahwa nyeri yang dirasakan klien berkurang. Saran: bagi peneliti selanjutnya harus benar-benar menguasai konsep mengenai BPH.