dc.description.abstract | Jalan merupakan tulang punggung suatu kawasan dalam menyalurkan beban penumpang barang dan jasa, dan juga merupakan bagian dari infastruktur guna membuka daerah yang terisolir, untuk pertahanan nasional dan untuk pengembangan tingkat sosial. Aspal sebagai bahan kontruksi jalan sudah lama dikenal dan digunakan secara luas dalam pembuatan jalan. Penggunaannya di Indonesia dari tahun ke tahun makin meningkat. Jalan raya terdiri dari beberapa lapisan, salah satunya adalah laston lapis aus. Laston lapis aus (Asphalt Concrete-Wearing Course) merupakan lapisan paling atas dari struktur perkerasan yang berhubungan langsung dengan beban lalu lintas sehingga lapisan ini dirancang untuk tahan terhadap perubahan cuaca, gaya geser, dan tekanan roda, mempunyai tekstur yang lebih halus dibandingkan dengan laston lapis pondasi (Asphalt Concrete-Binder Course). Karakteristik yang terpenting pada campuran ini adalah stabilitas. Untuk memenuhi karateristik tersebut maka diperlukan campuran aspal yang tepat dan juga bahan pendukung atau pengisi (filler). Penelitian kali ini menggunakan bahan pengisi (filler) batu laterit yang sudah di haluskan menggunakan alat los angeles dan lolos saringan 200 dengan variasi filler 0%, 5%, 10% dan 15%. Selain menggunakan bahan pengisi (filler) batu laterit, penelitian ini juga menggunakan bahan pengganti agregat halus, yaitu menggunakan pasir Pantai Tanjung Harapan Kecamatan Samboja. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui berapa nilai karakteristik Marshall pada penggunaan filler laterit dan pasir pantai sebagai agregat halus serta penggunaan filler laterit dan pasir pantai apakah dapat meningkatkan nilai karakteristik marshall. | id_ID |