FORMULASI DAN UJI SITOTOKSIK NANOGEL EKSTRAK DAUN Averrhoa bilimbi L. DAN MADU LEBAH KELULUT (Trigona spp.)
Abstract
Sediaan nanogel terdiri dari nanoemulsi dan gel, dimana nanoemulsi merupakan salah satu jenis sediaan yang dapat meningkatkan permeabilitas obat pada permukaan membrane. Penggunaan madu lebah kelulut dan daun belimbing wuluh sebagai zat aktif dikarenakan mengandung senyawa fenolik yang dapat berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan nanogel berbahan aktif ekstrak daun belimbing wuluh dan madu lebah kelulut serta dilakukan uji sitotokik untuk mengetahui nanogel madu lebah kelulut dan ekstrak daun belimbing wuluh tidak bersifat toksik dan dapat digunakan sebagai kosmetik yang berkhasiat sebagai antioksidan. Hasil penelitian menunjukan nanoemulsi dapat dibuat dalam sediaan nanogel dengan menghasilkan ukuran nano partikel 10,85 nm pada uji PSA, sehingga menghasilkan gel yang memiliki warna, bau, dan bentuk yang bervariasi tiap formula. Hasil uji pH sedian adalah antara 5-6 sesuai dengan pH kulit, memiliki homogentitas yang baik dan tidak mengiritasi pada kulit, memiliki daya sebar memunuhi persyaratan daya sebar yang baik yaitu 5-7 cm, dan memiliki daya sebar yang memenuhi persyaratan karena hasil daya lekat menunjukan lebih dari 1 detik. Pemberian nanogel madu lebah kelulut dan ekstrak daun belimbing wuluh pada pengujian sitotoksik menunjukan nilai LC50 pada F1 sebesar 2879,769 > 1000 μg/ml, F2 sebesar 2870,627 > 1000 μg/ml dan F3 sebesar 1689,692 > 1000 μg/ml. Sehingga, nanogel madu lebah kelulut dan ekstrak daun belimbing wuluh tidak bersifat toksik dan dapat digunakan sebagai kosmetik yang berkhasiat sebagai antioksidan.