Show simple item record

dc.contributor.authorAYU LESTARI, PUTRI
dc.date.accessioned2024-02-06T06:22:34Z
dc.date.available2024-02-06T06:22:34Z
dc.date.issued2023-01-19
dc.identifier.citationAlghadir, A., Awad, H., Al-Eisa, E., & Alghwiri, A. (2014). Diabetes risk 10 years forecast in the capital of Saudi Arabia: Canadian Diabetes Risk Assessment Questionnaire (CANRISK) perspective. Biomed Res, 25(1), 88-96 American Association of Clinical Endocrinology “Consensus Statement on the Comprehensive Type 2 Diabetes Management Algorithm - 2020 Executive Summary,” Endocrine Practice, 26(1), 107-139. American Diabetic Association, (2021). 2. Classification and diagnosis of diabetes: Standards of Medical Care in Diabetes 2021. Diabetes Care, 44(Supplement 1), S15-S33. Andayani, T. M., Rahmawati, F., Rokhman, M. R., Mayasari, G., Nurcahya, B. M., Arini, Y. D., Ningrum, A. D. (2020). Drug Related Problems: Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahannya: UGM PRESS. Andrian, N., Mahmudah, N., Dewi, L., & Mahmuda, I. N. N. (2021). HUBUNGAN KADAR HBA1C DAN GULA DARAH PUASA TERHADAP KOLESTEROL PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II. Artasensi, A., Pedretti, A., Vistoli, G., & Fumagalli, L. (2020). Type 2 diabetes mellitus: a review of multi-target drugs. Molecules, 25(8), 1987. Bathari, A. C. R., Rahmawati, F., & Sari, I. P. (2020). Hubungan Drug Related Problems (DRPs) Obat Antidiabetika terhadap Ketercapaian Kendali Glikemik pada Pasien Rawat Inap Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Komplikasi Nyeri Neuropati. JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice), 10(4). Despitasari, L., & Sastra, L. (2020). FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI SELF CARE MANAGEMENT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI POLI KLINIK KHUSUS PENYAKIT DALAM RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Jurnal Kesehatan Mercusuar, 3(1), 54-65. Dwi Aulia, R., Lilik Koernia, W., & Dwi, A. (2020). Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Diabetes Melitus Tipe II Pada Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Pasir Sakti Tahun 2019. 9, 69-76. Ernawati, D. A., Harini, I. M., & Gumilas, N. S. A. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Diet pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Sumbang Banyumas. Journal of Bionursing, 2(1), 63-67. Feliasari, A., Toruan, L., & Fitriangga, A. (2014). Profil penderita diabetes melitus tipe 2 dengan terapi insulin di poli rawat jalan RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Pontianak : Universitas Tanjungpura. Handayany, G. N., Husain, N., & Kurniati, Y. (2021). Research Study of Management of Drug Related Problems (DRPS) in Patients with Congestive Heart Failure (CHF). Systematic Reviews in Pharmacy, 12(1), 1452-1458. Isnaini, N., & Ratnasari, R. (2018). Faktor risiko mempengaruhi kejadian Diabetes mellitus tipe dua. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 14(1), 59-68. Kalyani, R. R., Golden, S. H., & Cefalu, W. T. (2017). Diabetes and aging: unique considerations and goals of care. Diabetes Care, 40(4), 440-443. KEMENKES. (2019). Pedoman Pelayanan Kefarmasian Pada Diabetes Melitus. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. PERKENI. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021: PB.PERKENI. Ratnasari, N. L. M. N., & Bhargah, A. (2018). Pola penggunaan insulin pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di poli penyakit dalam RSU Negara Periode Juli-Agustus 2018. Intisari Sains Medis, 9(3). RISKESDAS. (2019). Data dan Informasi kemiskinan kabupaten/kota tahun 2018. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Roglic, G. (2016). WHO Global report on diabetes: A summary. International Journal of Noncommunicable Diseases, 1(1), 3. Rukminingsih, F., & Nova, V. C. (2021). PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PESERTA JKN DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ST. ELISABETH SEMARANG. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), 79-86. Rusli. (2018). Bahan Ajar Farmasi Klinik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sun, H., Saeedi, P., Karuranga, S., Pinkepank, M., Ogurtsova, K., Duncan, B. B., Mbanya, J. C. (2022). IDF Diabetes Atlas: Global, regional and country-level diabetes prevalence estimates for 2021 and projections for 2045. Diabetes research and clinical practice, 183, 109119. Suprapti, B., Widyasari, N., Rahmadi, M., & Wibisono, C. (2017). Review of insulin therapy in type 2 diabetes mellitus ambulatory patients. Indonesian Journal of Pharmacy, 28(4), 221. Widyati. (2019). Praktik Farmasi Klinik. Surabaya : Uwais Inspirasi Indonesia.id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/3775
dc.description.abstractLatar belakang: Diabetes melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar gula pada plasma darah (hyperglycemia) secara kronis. Jenis DM tipe 2 adalah yang paling umum dan mencakup sekitar 90% kasus DM di seluruh dunia. HbA1c adalah salah satu parameter yang digunakan untuk menentukan kontrol glikemik yang ideal. Di sisi lain, target kontrol glikemik masih belum tercapai di Indonesia, di mana HbA1c rata-rata > 8% dari target yang diinginkan atau < 7%. Mengingat tingginya prevalensi penderita DM tipe 2, maka hal utama yang diperlukan adalah kontrol kadar glukosa darah. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis masalah yang terkait dengan obat (DRPs) peresepan terapi insulin sebagai pedoman pengelolaan yang dapat menjadi acuan penatalaksanaan pada pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Metode: Data untuk penelitian ini dikumpulkan secara retrospektif dari rekam medis pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda dengan menggunakan metode analitik deskriptif non-eksperimental selama periode bulan Januari-September tahun 2022. Dengan menggunakan Total Sampling sebagai teknik pengambilan sampel, semua subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dijadikan sampel. Analisis DRPs menggunakan pedoman American Association of Clinical Endocrinology (AACE) 2020, American Diabetic Association (ADA) 2021 dan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) 2021. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang diberikan terapi paling banyak adalah monoterapi sebanyak 5 pasien (63%), diantaranya Glargine (Lantus) paling banyak diresepkan dengan persentase 40%. Sedangkan, sebanyak 3 pasien (38%) mendapat terapi kombinasi insulin rapid acting dengan long acting. Hasil analisis DRPs pasien pada peresepan dosis insulin pasien DM tipe 2 dari jumlah peresepan 11 insulin monoterapi dan kombinasi. Berdasarkan pedoman American Association of Clinical Endocrinology (AACE) terdapat underdose 3 dan overdose 3 insulin. Berdasarkan American Diabetic Association (ADA) terdapat overdose 9 insulin. Berdasarkan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) terdapat overdose 7 insulin dari 8 sampel rekam medis. Besarnya ketidaksesuaian dosis insulin pada pedoman yang digunakan pada penelitian ini, disebabkan pada terapi insulin monoterapi maupun kombinasi disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien dalam merespon insulin. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa 5 pasien (63%) dari 8 sampel rekam medis pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda selama periode bulan Januari-September tahun 2022 memiliki peresepan terapi insulin yang berhasil mencapai tujuan pengendalian glikemik.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectDrug Related Problems (DRPs)id_ID
dc.subjectTerapi Insulinid_ID
dc.subjectDiabetes Melitus Tipe 2id_ID
dc.titleANALISIS DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PERESEPAN TERAPI INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDOEL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDAid_ID
dc.title.alternativeAnalysis of Drug Related Problems (DRPs) Prescribing Insulin Therapy in Type 2 Diabetes Mellitus Outpatient at Abdoel Wahab Sjahranie Regional General Hospital Samarindaid_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record