Show simple item record

dc.contributor.authorDwiyanti, Intan
dc.date.accessioned2024-02-21T01:11:03Z
dc.date.available2024-02-21T01:11:03Z
dc.date.issued2023-04-11
dc.identifier.citationBAPPENAS. (2011). Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) Tahun 2011-2015. (K. P. P. N. P. P. N. (BAPPENAS), Ed.), Jakarta (pp. 1–86). Kementerian Perecanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) [Ministry of National Development Planning, National Development Planning Agency]. Retrieved from https://www.bappenas.go.id/files/4613/5228/2360/ran-pg-2011-2015.pdf Barlian, E. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Padang: Sukabina Press. (Vol. 148, pp. 148–162). Departemen Kesehatan RI, 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare, Edisi 2011, Jakarta: Departeman Kesehatan RI; Hal 1-6. Depkes RI. (2007). Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS. Jakarta: Depkes RI. Depkes RI. 2006. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI. Jakarta. Dini, A. L. (2019). Hubungan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2019. Skripsi, 10–43. El Taguri, A., Betilmal, I., Mahmud, S. M., Monem Ahmed, A., Goulet, O., Galan, P., & Hercberg, S. (2009). Risk factors for stunting among under-fives in Libya. Public Health Nutrition, 12(8). https://doi.org/10.1017/S1368980008003716 Herawati, H., Anwar, A., & Setyowati, D. L. (2020). Hubungan Sarana Sanitasi, Perilaku Penghuni, dan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) oleh Ibu dengan Kejadian Pendek (Stunting) pada Batita Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru, Samarinda. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 19(1). https://doi.org/10.14710/jkli.19.1.7-15 Kar, K., & Chambers, R. (2008). Handbook on Community-Led Total Sanitation. Children (Vol. 44, p. 96). Retrieved from http://www.communityledtotalsanitation.org/sites/communityledtota lsanitation.org/files/cltshandbook.pdf KEMENKES RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (p. 78). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. KEMENKES RI. (2018). SEKILAS STBM. Retrieved from http://stbm.kemkes.go.id/app/about/1/about Kementrian Kesehatan RI. (2014). “Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun di Indonesia”.Jakarta Selatan: Kemenkes RI. Kwami, C. S., Godfrey, S., Gavilan, H., Lakhanpaul, M., & Parikh, P. (2019). Water, sanitation, and hygiene: Linkages with stunting in rural Ethiopia. International Journal of Environmental Research and Public Health, 16(20). https://doi.org/10.3390/ijerph16203793 M, R. R., Rusdji, S. R., & Syamsir, E. (2015). Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminth dengan Status Gizi pada Murid SDN 29 Purus Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(2). https://doi.org/10.25077/jka.v4i2.253 M.Kes, D. R., & Indonesia, P. A. (2018). In Stop Stunting Dengan Konseling Gizi (p. 154). Jakarta Timur: Penebar PLUS+. Muliawan, T. A. (2009). Hubungan antaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Kersana Kabupaten Brebes Tahun 2008. Health Research, 2(1), 58. Ngure, F. M., Humphrey, J. H., Mbuya, M. N. N., Majo, F., Mutasa, K., Govha, M., Mazarura, E., Chasekwa, B., Prendergast, A. J., Curtis, V., Boor, K. J., & Stoltzfus, R. J. (2013). Formative research on hygiene behaviors and geophagy among infants and young children and implications of exposure to fecal bacteria. American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, 89(4). https://doi.org/10.4269/ajtmh.12-0568 Notoatmodjo, Ferretti, F., Planzer, S., Wilson, T., Keyes, M., Tang, Z. S., Durovic, M., … Analysis, G. (2014). Permenkes RI No. 3 Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Berita Negara RI. Nurika, G. 2015. Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Kelurahan Open Defecation Free Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga. Pane, A. I. S. (2019). Pengaruh Kesehatan Lingkungan Terhadap Resiko Stunting pada Anak di Kabupaten Langkat. Universitas Sumatera Utara.Sumatera. http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/24351 Permatasari, R., Soerachmad, Y., & Hasbi, F. (2021). HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN PENGOLAHAN MAKANAN DAN AIR MINUM TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBUNSARI KABUPATEN POLEWALI MANDAR. Journal Peqguruang: Conference Series, 3(2). https://doi.org/10.35329/jp.v3i2.2517 Proverawati, A., & Rahmawati, E. (2012). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Nuha Medika, 1–13. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. (2015). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2015. Kementrian Kesehatan RI (Vol. 1, p. 164). Puspitasari, F. D., Sudargo, T., & Gamayanti, I. L. (2014). HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI DAERAH ENDEMIS GAKI. GIZI INDONESIA, 34(1). https://doi.org/10.36457/gizindo.v34i1.101 Putri, L. E. (2017). Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm) Dengan Kejadian Diare. Nursing Journal, 16, 46–53. Ramayulis, R., Kresnawan, T., & dkk. (2018). Stop Stunting Dengan Konseling Gizi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 14(2), 13. Syam, D. M., & Sunuh, H. S. (2020). Hubungan Kebiasaan Cuci Tangan, Mengelola Air Minum dan Makanan dengan Stunting di Sulawesi Tengah. Gorontalo Journal of Public Health, 3(1). https://doi.org/10.32662/gjph.v3i1.919 WHO Child Growth Standards. (2009). Developmental Medicine & Child Neurology, 51(12), 1002–1002. https://doi.org/10.1111/j.1469- 8749.2009.03503.xid_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/3822
dc.description.abstractTujuan Studi: Stunting yakni permasalahan gizi utama yang berlangsung di negara berkembang. Prevalenssi balita pendek di Indonesia cenderung statis. Hasil Riset Kesehatan (Riskesdas) pada tahun 2013 yaitu menjadi 37,2%. Bayak faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting, dan diperlukan penelitian lebih lanjut terkait Cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang merupakan salah satu tindakan sanitasi dengan cara membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun yang dilakukan oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai penyakit terhadap kejadian stunting pada anak kelompok usia bawah lima tahun (balita) di daerah Puskesman Wonorejo Samarinda. Metodologi : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian cross sectional guna menganalisis adanya hubungan perilaku CTPS terhadap kejadian stunting. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan mendasar terkait CTPS dan kejadian stunting. Total sampel data adalah 97 data yang diproses dengan uji fisher. Hasil : Ada hubungan yang bermakna antara perilaku CTPS terhadap kejadian stunting dengan nilai p-value sebesar 0,003 dan nilai odd risk sebesar 0,068. Kesimpulan : Pengetahuan terkait perilaku CTPS dikalangan masyarakat, serta pendataan secara berkala terhadap kejadian stunting dapat berpengaruh pada penurunan kejadian stunting.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectStuntingid_ID
dc.subjectCuci Tangan Pakai Sabunid_ID
dc.subjectBalitaid_ID
dc.titleHubungan Implementasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar 2 dengan Mengurangi Kasus Stunting di Puskesmas Wonorejo Samarindaid_ID
dc.title.alternativeThe Relationship between the Implementation of Community-Based Total Sanitation Program (STBM) Pillar 2 with Reducing Stunting Cases at the Wonorejo Health Center in Samarindaid_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record