Show simple item record

dc.contributor.authorFAUZIAH, DINDA
dc.date.accessioned2024-02-22T07:34:00Z
dc.date.available2024-02-22T07:34:00Z
dc.date.issued2023-07-11
dc.identifier.citationAdi, I., & Tobing, D. (2018). Perbedaan tingkat kecemasan dalam memilih pasangan hidup pada wanita triwangsa dewasa awal di Bali yang ditinjau berdasarkan pola asuh otoriter. Jurnal Psikologi Udayana, 1, 99-109. Aidina, W., Nisa, H., & Sulistyani, A. (2013). Hubungan antara penerimaan diri dengan optimisme menghadapi masa depan pada remaja di panti asuhan. Jurnal Psikohumanika, VI, 1-12. Alkeshek, E. A. (2020). Future anxiety among Jordanian University students during the corona pandemic in light of some variables. British journal of education, 9, 70-82. Anderson, T. (2008). The teory and practice of online learning. Second edition. AU press Canada: Athabasca University. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arnett, J. J. (2006). Emerging adulthood: Understanding the new way of coming of age. In J. A. (Eds.), Emerging adults in America: Coming of age in the 21st century (pp. 3-19). Washington DC: American Psychological Association. Atkinson, R. L. (2010). Pengantar Psikologi . Tangerang: Interaksa. Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas (ed 2). Yogyakarta: Pustaka Belajar. Azwar, S. (2017). Metode Penelitian Psikologi Edisi II. Yogyakarta: Pustaka. BKKBN, B. K. (2017). Usia pernikahan ideal 21-25 tahun. BPS. (2020). Indonesia dalam angka 2020 Jakarta: Badan Pusat Statistik. Calhoun, J. F., & Acocella, J. R. (1995). Psychology of adjusment and human relationship. New York: Mc Graw Hill. Chaplin, J. P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi, Ed I. Cetakan XV. Ahli Bahasa: Kartini Kartono. Jakarta: Rajawali Pers. DeGenova, M. K. (2008). Intimate Relationship, Mariages, and Families (7th ed). McGraw-Hill. Halgin, R. P., & Whitbourne, S. K. (2009). Psikologi abnormal perspektif klinis pada gangguan psikologis. Jakarta: Salemba Humanika. Hidayah, M. M. (2004). Faktor-faktor pemilihan jodoh di kalangan mahasiswa Islam UTM. Johor Bahru (MY): Universiti Teknologi Malaysia. Himawan, K. K. (2018). Either i do or i must: an exploration of the marriage attitudes of Indonesian singles. The social science. Hurlock, E. B. (1996). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Hurlock, E. B. (2013). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Hurlock, E. B. (2016). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang. Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Hurlock, E. B. (1974). Personality Development. New Delhi: Hil Publishing Company. Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayati & Soedjarwo. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Hurlock, E. B. (2009). Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Undang-Undang Republik Indonesia. (n.d.). Nomor 16 Tahun 2019 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan. Ismail, R. (2011). Psikologi Sosial. Selangor: Universiti Kebangsaan Malaysia. Naele, D. G., J.M, & Kring, A. (2006). Psikologi Abnormal. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Nasus, E., Tulak, G. T., & Bangu. (2021). Tingkat kecemasan petugas kesehatan menjalani rapid test mendeteksi dini COVID 19. Jurnal Endurance, 94-102. Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Oktaviani, M. A. (2019). Hubungan penerimaan diri dengan harga diri pada remaja pengguna Instagram. Psikoborneo, 549-556. Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development. New York: The McGraw-Hill Companies. Papuntungan, F. F., Gunawan, P. N., Pangemanan, D. H., & Khoman, J. A. (2019). Perbedaan tingkat kecemasan berdasarkan jenis kelamin pada tindakan penumpatan gigi. Jurnal e-Clinic (eCl), 74. Pebyamoriski, N., Minarni, & Musawwir. (2022). Perbedaan kecemasan memilih pasangan hidup pada dewasa awal berdasarkan demografi. Jurnal Psikologi, 220-221. Permatasari, V., & Gamayanti, W. (2016). Gambaran penerimaan diri (self acceptance) pada orang yang mengalami skizofrenia. Jurnal ilmiah Psikologi, 140. Putri, A. F. (2019). Pentingnya Orang Dewasa Awal Menyelesaikan Tugas Perkembangannya. SCHOULID. Indonesian Journal of School Counseling, 35-40. Research, P. (2021). America. Riyanto, A. (2012). Aplikasi metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Sandoz, E. K., Wilson, K. G., Merwin, R. M., & Kellum, K. K. (2013). Assesment of body image flexibility: The body image-acceptance and action questionnaire. Journal of contextual behavioral science, 2-10. Speilman, S. (2012). Settling for less out of fear of being single. Journal of personality and social psychology, 6, 1049-1-73. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif . Bandung: Alfabeta. Supratiknya, A. (1995). Komunikasi Pribadi Tinjauan Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Kanisisus. Widiantari, I. A., & Valentina, T. D. (2023). Hubungan antara dukungan sosial keluarga dan penerimaan diri individu dengan lupus. Jurnal Psikologi Udayana, 227. Wisnuwardhani, D., & Mashoedi, S. F. (2012). Hubungan Interpersonal. Jakarta: Salemba Humanika. Wulan, A. P., & Ediati, A. (2019). Hubungan antara penerimaan diri dengan kecemasan pada warga binaan pemasyarakatan wanita kasus narkotika di Kalimantan Timur. Jurnal Empati, 181. Wulandari, P. D., & Lestari, M. D. (2018). Pengaruh penerimaan diri pada kondisi pensiun dan dukungan sosial terhadap kecemasan menghadapi masa pensiun pada Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Badung. Jurnal Psikologi Udayana, 87-99.id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/3850
dc.description.abstractMasa dewasa awal ialah istilah yang digunakan untuk menunjukkan periode peralihan dari remaja menuju dewasa dengan rentang usia 20-40 tahun. Pada masa ini individu mulai mengeksplorasi dirinya, hidup mandiri, mengembangkan kemampuannya, dan memilih pasangan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara penerimaan diri (X) dengan masalah kecemasan dalam memilih pasangan hidup (Y) pada dewasa awal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu individu dewasa awal yang belum menikah dengan rentang usia 20-40 tahun. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 137 responden. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji korelasi pearson product moment dengan bantuan SPSS versi 23. Hasil penelitian ini diketahui bahwa ada hubungan antara penerimaan diri dengan masalah kecemasan dalam memilih pasangan hidup dengan nilai signifikansi sebesar 0,058 (p>0,05) dengan arah negatif sebesar -0,369. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi penerimaan diri maka semakin rendah masalah kecemasan dalam memilih pasangan hidup pada dewasa awal.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectdewasa awalid_ID
dc.subjectkecemasan memilih pasangan hidupid_ID
dc.subjectpenerimaan diriid_ID
dc.titleHUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN MASALAH KECEMASAN DALAM MEMILIH PASANGAN HIDUP PADA DEWASA AWALid_ID
dc.title.alternativeThe Relationship between Self-Acceptance and Anxiety for Choosing a Life Partner in Early Adultsid_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record