Show simple item record

dc.contributor.authorKhoiriyah, Miftaqul
dc.date.accessioned2024-02-27T00:43:55Z
dc.date.available2024-02-27T00:43:55Z
dc.date.issued2022-07-07
dc.identifier.citationAbeje, A., & Berhanu, Z. (2019). Premenstrual syndrome and factors associated with it among secondary and preparatory school students in Debremarkos town, North-west Ethiopia, 2016. BMC Research Notes, 12(1), 1–5. https://doi.org/10.1186/s13104-019-4549-9 Abriani, A. A., Ningtyias, F. W., & Sulistiyani, S. (2019). Hubungan Antara Konsumsi Makan, Status Gizi, dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Pre Menstrual Syndrome. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 3(1), 1. https://doi.org/10.22487/j26227622.2019.v3.i1.12652 Ahyar, H., Maret, U. S., Andriani, H., Sukmana, D. J., Mada, U. G., Hardani, S.Pd., M. S., Nur Hikmatul Auliya, G. C. B., Helmina Andriani, M. S., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Sukmana, D. J., & Istiqomah, R. R. (2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (Issue March). Anggraeni, N. (2018). Hubungan Pengetahuan Gizi, Status Gizi, Asupan Kalsium, Magnesium, Vitamin B6 Dan Aktivitas Fisik Dengan Sindrom Pramenstruasi (Studi Pada Mahasiswi Peminatan Gizi Kesmas Fkm Undip Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(1), 526–536. Choi, S. H., & Hamidovic, A. (2020). Association Between Smoking and Premenstrual Syndrome: A Meta-Analysis. Frontiers in Psychiatry, 11(November), 1–10. https://doi.org/10.3389/fpsyt.2020.575526 Çitil, E. T., & Kaya, N. (2021). Effect of pilates exercises on premenstrual syndrome symptoms: a quasi-experimental study. Complementary Therapies in Medicine, 57. https://doi.org/10.1016/j.ctim.2020.102623 Danis, P., Drew, A., Lingow, S., & Kurz, S. (2020). Evidence-based tools for premenstrual disorders. The Journal of Family Practice, 69(1), E9–E17. Direkvand-Moghadam, A., Sayehmiri, K., Delpisheh, A., & Satar, K. (2014). Epidemiology of premenstrual syndrome, a systematic review and meta-analysis study. Journal of Clinical and Diagnostic Research, 8(2), 106–109. https://doi.org/10.7860/JCDR/2014/8024.4021 Estiani, K., & Nindya, T. S. (2018). Hubungan Status Gizi Dan Asupan Magnesium Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (Pms) Pada Remaja Putri. Media Gizi Indonesia, 13(1), 20. https://doi.org/10.20473/mgi.v13i1.20-26 Gainau, M. B. (2016). Pengantar Metode Penelitian (C. Subagya (ed.)). PT KANISIUS. Hidayat, A. A. (2015). Metode Penelitian Kesehatan (Aulia (ed.); 1st ed.). Health Books Publishing. Hutasuhud, R. M. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pre Menstrual Syndrome Pada Remaja Puteri Kelas X Dan Xi Di Pesantren Modren Nurul Hakin Deli Serdang. Excellent Midwifery Journal, Volume 1(No.2), 115–123. Ilmi, A. F., & Utari, D. M. (2018). Faktor Dominan Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswi (Studi Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Dan Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Indonesia). Media Gizi Mikro Indonesia, 10(1), 39–50. https://doi.org/10.22435/mgmi.v10i1.1062 Irmawartini, & Nurhaedah. (2017). Metodologi Penelitian. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Izwardy D, Mahmud MK, Hermana, Nazarina, & TKPI. (2017). Tabel Komposisi Pangan Indoensia 2017. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Larasati, T. A., A., & Alatas, F. (2016). Dismenore Primer dan Faktor Risiko Dismenore Primer pada Remaja. Majority, 5(3), 79–84. Mahardika, A. A. K. (2020). Hubungan status gizi, asupan kalsium, dan stres dengan sindrom pra-menstruasi pada mahasiswi gizi uhamka. 5(2), 100–108. https://doi.org/10.22236/argipa.v5i2.3908 Mamik. (2014). Metode Penelitian Kesehatan (R. A. Puspitasari (ed.)). Zifatma Publisher. Marwang, S., Nahira, N., & Bunga, M. (2020). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome Pada Remaja Putri di SMAN 18 Makassar. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 6(1), 46–53. Masruroh, L., & Muniroh, L. (2021). the Correlation Between Nutritional Status and Calcium Adequace Level on the Incidence of Premenstrual Syndrome (Pms) in Female Students At the Faculty of Public Health Universitas Airlangga. The Indonesian Journal of Public Health, 16(3), 426. https://doi.org/10.20473/ijph.v16i3.2021.426-436 Mulyani, R. (2019). Hubungan Status Gizi Dan Riwayat Menarche Ibu Dengan Umur Menarche Pada Siswi Smp Di Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 14(2), 187. https://doi.org/10.26630/jkep.v14i2.1305 Novita, R. (2018). Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri di SMA Al-Azhar Surabaya. Amerta Nutrition, 2(2), 172. https://doi.org/10.20473/amnt.v2i2.2018.172-181 Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. In Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis (4th ed.). Jakarta. In Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Oktavia, N. (2015). Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (R. Selvasari (ed.)). Deepublish. Pridynabilah, A. (2022). HUBUNGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) DENGAN PERILAKU MAKAN DAN ASUPAN ENERGI MAHASISWI GIZI UNIVERSITAS AIRLANGGA Annisa Pridynabilah Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga. Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 8(2), 59–67. Rahayu, T. B., & Fitriana. (2020). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi remaja putri. JURNAL VOKASI KESEHATAN, 6(1), 46–51. Ramadani, M. (2013). Premenstrual syndrome (PMS). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), 21–24. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-801238-3.03915-5 Ritung, D. C. N., & Olivia, S. (2018). Hubungan stres terhadap Premenstrual Syndrome (PMS) pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2011. Tarumanagara Medical Journal, 1(1), 59–62. Rudianti, N. dan N. (2015). Hubungan Status Gizi Dan Stress Dengan Kejadian Pre Menstrual Syndrome Pada Mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes TanjungKarang. XI(1), 41–46. Sari, B. P., & Priyanto, P. (2018). Hubungan Status Gizi dengan Sindrom Pre Menstruasi Pada Siswi SMA Wirausaha Bandungan Tahun 2016. Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, 1(2), 1. https://doi.org/10.32584/jikm.v1i2.143 Siti Muijah, D. E. S., & Dewanti, L. P. (2019). Status Gizi Dan Asupan Zat Gizi Mikro (Tiamin, Piridoksin, Kalsium, Magnesium) Berhubungan Dengan Sindrom Pramenstruasi. Argipa, 4(1), 45–53. Sugiyono, P. D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Supariasa, I. D. N., Bakri, B., & Fajar, I. (2016). Penilaian Status Gizi Edisi 2. EGC. Wahyudi, A. (2007). Analisis Korelasi Rank Spearman. 2–4. Yonkers, K. A., O’Brien, P. S., & Eriksson, E. (2008). Premenstrual syndrome. The Lancet, 371(9619), 1200–1210. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(08)60527-9id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/3869
dc.description.abstractLatar Belakang: Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan sebuah kumpulan beberapa gejala fisik, kognitif, afektif dan perilaku yang terjadi selama siklus menstruasi hingga fase luteal. PMS ini akan menghilang dalam beberapa hari pada saat permulaan aliran menstruasi Tujuan: Di antara para mahasiswa di Universitas Muhammadiyah di Kalimantan Timur, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan hubungan antara kondisi gizi dan prevalensi Sindrom Premenstruasi (PMS). Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian non-eksperimental. Pemilihan sampel saat ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dengan menggunakan teknik pengambilan sampel random sampling. Respon dari kuesioner ini adalah 300 Mahasiswi. Data yang didapatkan menggunakan kuesioner SPAF untuk mengetahui PMS, dan kategori IMT untuk mengetahui status gizi. Analisis yang digunakan yaitu uji korelasi Spearman Rank. Hasil: Berdasarkan hasil analisis yang menggunakan uji korelasi spearman didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,382 dan p-value sebesar 0,382 > 0,05 yang berarti maka tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian Premenstrual Syndrome (PMS). Didapatkan juga kekuatan dua variabel yang di ukur adalah “korelasi sangat lemah” yang ditunjukan dengan nilai r hitung = -0,051 dengan arah korelasi negatif (-) yang artinya semakin tidak normal status gizi maka akan kemungkinan mengalami PMS begitu sebaliknya apabila status gizi normal dapat meringankan PMS. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara status gizi dan gejala PMS pada mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectPremenstual Syndromeid_ID
dc.subjectIndeks Massa Tubuh (IMT)id_ID
dc.titleHubungan antara Status Gizi dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.title.alternativeThe Relationship between Nutritional Status and the Incidence of Premenstrual Syndrome (PMS) in Students of The Muhammadiyah University East Kalimantanid_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record