Hubungan antara Status Gizi dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Abstract
Latar Belakang: Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan sebuah kumpulan beberapa gejala fisik, kognitif, afektif dan perilaku yang terjadi selama siklus menstruasi hingga fase luteal. PMS ini akan menghilang dalam beberapa hari pada saat permulaan aliran menstruasi
Tujuan: Di antara para mahasiswa di Universitas Muhammadiyah di Kalimantan Timur, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan hubungan antara kondisi gizi dan prevalensi Sindrom Premenstruasi (PMS).
Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian non-eksperimental. Pemilihan sampel saat ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dengan menggunakan teknik pengambilan sampel random sampling. Respon dari kuesioner ini adalah 300 Mahasiswi. Data yang didapatkan menggunakan kuesioner SPAF untuk mengetahui PMS, dan kategori IMT untuk mengetahui status gizi. Analisis yang digunakan yaitu uji korelasi Spearman Rank.
Hasil: Berdasarkan hasil analisis yang menggunakan uji korelasi spearman didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,382 dan p-value sebesar 0,382 > 0,05 yang berarti maka tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian Premenstrual Syndrome (PMS). Didapatkan juga kekuatan dua variabel yang di ukur adalah “korelasi sangat lemah” yang ditunjukan dengan nilai r hitung = -0,051 dengan arah korelasi negatif (-) yang artinya semakin tidak normal status gizi maka akan kemungkinan mengalami PMS begitu sebaliknya apabila status gizi normal dapat meringankan PMS.
Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara status gizi dan gejala PMS pada mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.