EKSPLORASI AKTIVITAS PENGHAMBATAN ANTIBIOFIILM Staphylococcus aureus SERTA KHASIATNYA TERHADAP FOOT ULKUS DIABETIKUM AKIBAT BIOFILM DARI TANAMAN HERBA LAMPASAU (DIPLAZIUM ESCULENTUM SWARTZ) BERKHASIAT OBAT DI HUTAN KALIMANTAN TIMUR
Abstract
Latar Belakang: Foot ulkus diabetikum atau Ulkus kaki diabetik adalah luka terbuka pada permukaan kulit yang disebabkan oleh penyakit pembuluh darah besar yang menyebabkan kegagalan pembuluh darah dan neuropati. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia dan Satuan Tugas Kaki Diabetik Internasional, ulkus kaki diabetik adalah kondisi yang ditandai dengan ulserasi, infeksi, dan/atau kerusakan jaringan yang terkait dengan penyakit saraf dan pembuluh darah perifer pada ekstremitas bawah.Diplazium esculentum swartz atau yang dikenal dengan lampu laut merupakan salah satu tanaman yang digunakan oleh masyarakat Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah sebagai obat tradisional untuk luka.Bagian dari lampu laut digunakan sebagai jamu. Kandungan senyawa seperti flavonoid, saponin, dan tanin diduga berperan dalam efek penyembuhan. Diketahui bahwa Herba lampasau memiliki aktifitas antibakteri namun aktivitas antibiofilmnya belum pernah dilaporkan. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Herba lampasau dalam menghambat biofilm pada S. aureus.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Herba lampasau dalam menghambat biofilm pada S. aureus. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental di laboratorium untuk mengetahui sediaan salep ekstrak Herba Lampasau (Diplazium esculentum swartz) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
Metode Penelitian: Dilakukan dengan cara eksperimental di laboratorium dengan metode uji antibiofilm untuk mengetahui efektivitas herba lampasau dalam menghambat biofilm pada S. aureus.
Hasil Penelitian: Hasil pengujian menunjukan zona hambat cenderung meningkat seiring meningkatnya konsentrasi ekstrak. Ekstrak etanol Herba Lampasau (Diplazium esculentum swartz) dengan konsentrasi 1% baik dalam menghambat pertumbuhan sekaligus pembentukan biofilm S. aureus karena untuk peresentase penghambatan > 50%. Formulasi sediaan salep ekstrak Herba Lampasau dengan konsentrasi 1% dapat dikatakan baik dalam seluruh hasil uji evaluasi sediaan salep yang telah memenuhi syarat dan dapat menghambat bakteri pada luka ulkus diabetikum serta menyembuhkan luka dengan indikator tidak adanya penyebaran disertai keluarnya cairan pada luka mencit dalam waktu penyembuhan < 14 hari.