Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penerapan Water, Sanitation and Hygiene (WASH) pada Masyarakat Bantaran Sungai Karang Mumus Kecamatan Samarinda Kota
Abstract
Hanya 20% rumah tangga yang tidak memiliki akses fasilitas mencuci tangan dengan sabun dirumah. Studi baru menyatakan hampir 70% dari 20.000 sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia terkontaminasi oleh limbah tinja, yang juga menjadi penyebab utama penyakit diare dan kematian balita. Penerapan Water, Sanitation and Hygiene (WASH) menjadi langkah nyata dalam mengubah perilaku masyarakat dan sejalan dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan populasi yaitu seluruh RT yang ada di Kelurahan Sungai Pinang Luar Kecamatan Samarinda Kota dan jumlah sampel 90 dengan menggunakan metode Stratified Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan mayoritas masyarakat masuk kedalam kategori kurang dengan persentase 60%, perilaku masyarakat mayoritas masuk kategori cukup dengan persentase 56,5%%, sedangkan penerapan WASH mayoritas termasuk kategori kurang sebesar 87,1%. Hasil uji bivariat yang dilakukan pada tingkat pengetahuan dan penerapan WASH didapatkan nilai p-value sebesar 0,966, sedangkan pada perilaku dan penerapan WASH didapatkan nilai p-value sebesar 0,960. Hasil uji menyatakan jika tidak ada hubungan antaran tingkat pengetahuan, perilaku terhadap penerapan WASH masyarakat bantaran Sungai Karang Mumus Kecamatan Samarinda Kota. Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan, perilaku, dan lebih memperhatikan kebersihan serta penerapan WASH dalam kehidupan sehari-hari