HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SWAMEDIKASI DAN EFIKASI DIRI DENGAN MANAJEMEN NYERI DISMENORE PADA REMAJA DI KELURAHAN GUNUNG KELUA
Abstract
Dismenore adalah salah satu keluhan yang umumnya dialami oleh remaja putri yang telah mengalami menstruasi, untuk dapat mengurangi dismenore tersebut remaja putri membutuhkan manajemen nyeri dismenore yang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan swamedikasi dan efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk untuk dapat mengetahui hubungan tingkat pengetahuan swamedikasi dan efikasi diri pada manajemen nyeri dismenore remaja di Kelurahan Gunung Kelua. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik pengumpulan sampel purposive sampling. Sampel diambil dan dihitung dengan menggunakan rumus Slovin. Kuesioner yang digunakan terdiri atas data demografi, tingkat pengetahuan swamedikasi, efikasi diri dan manajemen nyeri dismenore. Hasil penelitian uji univariat menunjukan tingkat pengetahuan swamedikasi cukup (51,7%), efikasi diri sedang (77,2%) dan manajemen nyeri dismenore cukup (90%). Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan manajemen nyeri (p = 0,034; r = 0,158), efikasi diri dan manajemen nyeri dismenore (p = 0,006; r = 0,203). Manajemen diri didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk mengelola gejala, konsekuensi psikologi dan fisik, pengobatan serta gaya hidup, serta sangat berpengaruh terhadap individu yang mengalami nyeri, serta berhubungan dengan tingkat pengetahuan dan efikasi diri.