STANDARISASI EKSTRAK ETANOL PROPOLIS LEBAH KELULUT Heterotrigona itama DAN Tetragonula biroi
Abstract
Standarisasi propolis yang dilakukan bertujuan agar dapat menjadi acuan dalam penelitian-penelitian berikutnya dalam mengembangkan produk herbal berbahan dasar propolis. Standarisasi yang dilakukan meliputi parameter spesifik dan non-spesifik, uji kandungan ekstrak, penetapan total fenolik, dan penetapan total flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak propolis Heterotrigona itama berbentuk kental, berwarna cokelat gelap, beraroma dan berasa khas propolis, dengan nilai uji senyawa larut air 39,97%, senyawa larut etanol 73,76%. Ekstrak propolis Tetragonula biroi berbentuk kental, berwarna cokelat terang, beraroma dan berasa khas propolis, senyawa larut air 26,21% dan senyawa larut etanol 95%. Dalam parameter non-spesifik, ekstrak propolis Heterotrigona itama memiliki nilai susut kering 5,61%, bobot jenis 0,9015%, kadar air 1,084%, dan kadar abu 3,06%. Sementara itu, ekstrak propolis Tetragonula biroi memiliki nilai susut kering 2,91%, bobot jenis 0,9078%, kadar air 1,117%, dan kadar abu 9,03%. Uji cemaran logam pada propolis Heterotrigona itama dan Tetragonula biroi menunjukkan hasil yang memenuhi standar keamanan, dengan kadar logam yang rendah. Uji mikroba kedua propolis belum sepenuhnya memenuhi syarat keamanan dengan nilai ALT yang tinggi. Kandungan ekstrak propolis Heterotrigona itama dan Tetragonula biroi terindikasi memiliki alkaloid, flavonoid, fenolik, dan saponin. Propolis Heterotrigona itama memiliki kadar Total Phenolic Content (TPC) sebesar 0,78 ± 0,005 mg GAE/g dan Total Flavonoid Content (TFC) sebesar 11,04 ± 0,29 mg QE/g. Sementara propolis Tetragonula biroi memiliki TPC sebesar 0,86 ± 0,029 mg GAE/g dan TFC sebesar 3,07 ± 0,01 mg QE/g.