Show simple item record

dc.contributor.authorANGELIA RIANSYAH, NOVITA
dc.date.accessioned2024-08-20T01:04:15Z
dc.date.available2024-08-20T01:04:15Z
dc.date.issued2023-08-20
dc.identifier.citationDonsu, R. A., Rampengan, S. H., & Polii, N. (2020). Karakteristik Pasien Gagal Jantung Akut di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Periode Januari-Desember 2018. Medical Scope Journal, 1(2), 30–37. https://doi.org/10.35790/msj.1.2.2020.27463 Harigustian, Y., Dewi, A., & Khoiriyati, A. (2016). Gambaran Karakteristik Pasien Gagal Jantung Usia 45 – 65 Tahun Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Gamping Sleman. Indonesian Journal of Nursing Practices, 1(1), 55–60. https://doi.org/10.18196/ijnp.1152 Kemenkes. (2019). Buku pedoman manajemen penyakit tidak menular, 2. Kemenkes RI. (2021). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Gagal Jantung. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1–126. Lestari, U., Dewi, R., & Riana. (2015). Kajian Penggunaan Kombinasi Kaptopril Dengan Furosemid Terhadap Pasien Gagal Jantung Kongestif Di Bangsal Jantung Rsud Raden Mattaher Jambi. Prosiding SEMIRATA, 719–728. Lolita, & Asih. (2019). Evaluation of rationality and quantity of anti-hypertension use in heart failure patients in inpatient department of PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta Hospital Evaluasi kerasionalan dan kuantitas penggunaan antihipertensi pada pasien gagal jantung di in. Jurnal Ilmiah FARMASI, 15(1), 37–50. Marwati, D. (2018). Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien gagal ginjal kronik di instalasi rawat inap rumah sakit umum kabupaten tangerang tahun 2016. Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. N.Taroreh, G., Mpila, D., & Citraningtyas, G. (2017). Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Dengan Penyakit Jantung Koroner Di Instalasi Rawat Inap Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Pharmacon, 6(4), 55–66. https://doi.org/10.35799/pha.6.2017.17718 Nopitasari, B. L., Nurbaety, B., & Zuhroh, H. (2020). Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Gagal Jantung Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 1(2), 66. https://doi.org/10.31764/lf.v1i2.2542 Nurkhalis, & Adista, R. J. (2020). Manifestasi Klinis dan Tatalaksana Gagal Jantung. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 3(3), 36–46. PERKI, K. K. G. J. dan K. (2020). Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 848–853. Permenkes. (2016). Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016, (May), 31–48. Prabowo, V. (2016). Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Indikator Peresepam WHO Pada ERA JKN DI RSUD SLEMAN. Nature Methods, 7(6), 2016. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26849997%0Ahttp://doi.wiley.com/10.1111/jne.12374 Riskesdas. (2018). Laporan Riskesdas Provinsi Kalimantan Timur 2018. Lembaga Penerbit Badan Litbang Kesehatan, 472. Rumah Sakit Samarinda Medika Citra, 2021. (n.d.). Data Pasien Gagal Jantung Rumah Sakit Samarinda Medika Citra Tahun 2020-2021. Ruslin. (2018). Farmasi Klinis. Kementrian Kesehatan RI, 181. Tien & Yeung. (2022). Heart Failure. McGraw Hill, LLC. Wulandari, T., Nurmainah, & Robiyanto. (2015). Gambaran Penggunaan Obat Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Rawat Inap Di Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak. Jurnal Farmasi Kalbar, 3(1), 1–9. Yancy, C. W., Jessup, M., Bozkurt, B., Butler, J., Casey, D. E., Drazner, M. H., … Wilkoff, B. L. (2013). 2013 ACCF/AHA guideline for the management of heart failure: A report of the american college of cardiology foundation/american heart association task force on practice guidelines. Circulation, 128(16), 240–327. https://doi.org/10.1161/CIR.0b013e31829e8776id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/4136
dc.description.abstractLatar belakang: Gagal jantung disebut jika jantung tidak dapat memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Penyakit gagal jantung memiliki berbagai macam terapi dan pilihan obat yang tersedia, sehingga pemilihan obat untuk pasien gagal jantung harus dipertimbangkan dengan cermat. Dengan banyaknya jenis obat yang tersedia, ada masalah tersendiri dalam penggunaan obat, terutama dalam pemilihan dan penggunaan obat secara efektif, benar, dan aman. Evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi masalah ketepatan penggunaan obat dan ketepatan dosis. Jumlah morbiditas dan mortalitas dapat meningkat sebagai akibat dari penggunaan obat yang tidak tepat dan tidak rasional. Tujuan: Untuk mengevaluasi ketepatan obat dan dosis obat jantung pada pasien penyakit gagal jantung di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Samarinda Medika Citra. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pengumpulan data retrospektif. Sampel terdiri dari seluruh pasien rawat inap gagal jantung dewasa yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 60 pasien. Hasil: Hasil penelitian menujukkan bahwa dari 60 pasien mendapatkan hasil ketepatan terapi meliputi tepat obat 93% dan tepat dosis 88%. Adapun obat yang digunakan untuk mengobati gagal jantung adalah Furosemide 39%, Spironolactone 19%, Digoxin 18%, Candesartan 15%, Captopril 4%, Bisoprolol 3%, dan Lisinopril 2%. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ditemukan tepat obat 93% dan tepat dosis 88% pada pasien gagal jantung.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectGagal Jantungid_ID
dc.subjectKetepatan Obatid_ID
dc.subjectKetepatan Dosis Obatid_ID
dc.subjectRawat Inapid_ID
dc.titleEVALUASI KETEPATAN OBAT DAN DOSIS OBAT JANTUNG PADA PASIEN PENYAKIT GAGAL JANTUNG DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT SAMARINDA MEDIKA CITRA (SMC)id_ID
dc.title.alternativeEvaluation of Drug Accuracy and Cardiac Drug Dose Accuracy in Heart Failure Patients Hospitalized in Samarinda (SMC)id_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record