Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang dengan Metode Mayerhof (Studi Kasus : Pembangunan Gedung Kantor PT. Pelindo Samarinda)
Abstract
Analisis daya dukung dilakukan untuk menentukan nilai daya dukung yang diperlukan untuk
mendukung beban struktur di atasnya (A, Nuklirullah, & Dwina, 2022). Daya dukung tanah sangat penting bagi kestabilan bangunan yang dibangun di atasnya. Salah satu parameter yang digunakan dalam analisis daya dukung adalah perhitungan berdasarkan data uji boring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung pondasi tiang pancang dengan menggunakan metode Mayerhof dalam perencanaan proyek pembangunan Gedung Kantor PT. PELINDO SAMARINDA Jalan Niaga Timur No. 130, Pelabuhan Kota Samarinda. Penelitian ini mengidentifikasi rumusan masalah terkait nilai daya dukung pondasi dan jumlah tiang pancang yang dibutuhkan dengan metode Mayerhof. Dalam mencapai tujuan penelitian, dilakukan pengujian tanah dengan metode Standart Penetration Test (SPT). Data yang diperoleh dari uji tanah digunakan untuk analisis daya dukung tanah berdasarkan metode Mayerhof. Hasil penelitian menunjukkan nilai daya dukung pondasi dengan metode Mayerhof. Juga, menentukan jumlah tiang pancang yang dibutuhkan untuk memastikan keamanan dan stabilitas bangunan. pada diameter 0,3, tipe tiang pancang P1, P2, dan P3 masing-masing
menunjukkan Qp sebesar 92,21 Ton, Qs sebesar 81,62 Ton, dan Qu (Kapasitas Dukung
Ultimate) sebesar 173,84 Ton. Jumlah tiang (N) pada P1 sebanyak 5 tiang, P2 sebanyak 4 tiang, dan P3 sebanyak 3 tiang. Selain itu, pada P1, P2, dan P3 dengan diameter 0,3 masing-masing memiliki nilai SF sebesar 3, Qall sebesar 57,95, Eg sebesar 0,795, dan Qg pada P1 sebesar 212,35, Qg pada P2 sebesar 169,88, Qg pada P3 sebesar 127,41. Sementara itu, pada diameter 0,4, tipe tiang pancang P1, P2, dan P3 masing-masing menunjukkan nilai Qp sebesar 164,06 Ton, Qs sebesar 108,83 Ton, dan Qu sebesar 272,87 Ton. Jumlah tiang (N) pada P1 sebanyak 4 tiang, P2 sebanyak 3 tiang, dan P3 sebanyak 2 tiang. Pada diameter 0,4, Qg pada P1 sebesar 263,65, Qg pada P2 sebesar 197,74, dan Qg pada P3 sebesar 131,83.. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan kombinasi tipe tiang pancang menunjukkan kondisi aman dan pilihan optimal adalah tipe tiang P3 dengan diameter 0,4 m,
memastikan stabilitas struktur pondasi.