dc.identifier.citation | Ananda, R. G. and Niriyah, S. (2023) ‘Analisis asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku kekerasan dengan penerapan terapi suportif asertif untuk menurunkan nilai perilaku kekerasan pasien skizofrenia’, 7, pp. 797–803. Ambarwati, N., & Susilaningsih, I. (2020). Penerapan Teknik Verbal Asertif untuk Menurunkan Kemarahan pada Pasien Perilaku Kekerasan. Jurnal Keperawatan, 6(2), 21– 31 Azhari, N. K., Hamid, A. Y. S., & Wardani, I. Y. (2021). Penerapan Terapi Spesialis Assertiveness Training pada Klien dengan Risiko Perilaku Kekerasan Menggunakan Pendekatan Teori Adaptasi Roy: Laporan Kasus. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 9(3), 675–684. Firmawati and Biahimo, N. U. (2017) ‘Hubungan assertiveness training terhadap perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.V.L Ratumbuysang Manado Provinsi Sulawesi Utara’, Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(1), pp. 1–7. Available at: https://journal.umgo.ac.id/index.php/Zaitun/article/view/1212/743. Keliat, B.A (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta:EGC Kemenkes RI. (2019).Riset Kesehatan Dasar, RISKESDAS.Jakarta: kemenkes RI Kemenkes RI. 2021. Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta: Kemenkes RI Kusumaningtyas, K. P. (2018). Penerapan Tindakan Asertif Pada Pasien Dengan Risiko Perilaku Kekerasan Di Bangsal Maintenance Rsj Grhasia Yogyakarta Kharisma. In Karya Tulis Ilmiah. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2112/1/karya tulis ilmiah.pdf Malfasari, E. et al. (2020) ‘Analisis Tanda dan Gejala Resiko Perilaku Kekerasan pada Pasien Skizofrenia’, Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 3(1), p. 65. doi: 10.32584/jikj.v3i1.478. Martini, S., Endriyani, S. and Febriani, A. (2021) ‘Manajemen Pengendalian Marah Melalui Latihan Asertif Klien Skizofrenia Dengan Masalah Perilaku Kekerasan’, JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka, 1(2), pp. 302–308. doi: 10.36086/jkm.v1i2.1013. Mauila, A. and Aktifah, N. (2021) ‘Literature Review : Gambaran Penerapan Terapi Assertiveness Training Terhadap Penurunan Resiko Perilaku Kekerasan Klien Skizofrenia’, Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 1, pp. 1314–1322. doi: 10.48144/prosiding.v1i.830. Nabilah, P. et al. (2022) ‘Implementasi Tindakan Asertif Pada Klien Skizofrenia Dengan Masalah Perilaku Kekerasan Untuk Mengekspresikan Marah’, Jurnal ’Aisyiyah Medika, 7(2), pp. 24–33. doi: 10.36729/jam.v7i2.850. Pardede, J. A. (2020). Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Risiko Perilaku Kekerasan.Jurnal Keperawatan Jiwa Purwaningsih, P., Khairani, A. I. and Lubis, T. E. M. (2021) ‘Teknik Assertiveness Training dalam Penurunan Perilaku Kekerasan pada Pasien Skizoprenia di RS. Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Medan’, Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan, 6(1), p. 74. doi: 10.34008/jurhesti.v6i1.236. Priyanto, B., & Permana, I. (2019). Pengaruh latihan asertif dalam memperpendek lama perawatan dan menurunkan gejala risiko perilaku kekerasan. Health Sciences and Pharmacy Journal, 3(3), 91. https://doi.org/10.32504/hspj.v3i3.166 Rahman, Fathul. (2017). Upaya Penurunan Risiko Perilaku Kekerasan Pada Klien Dengan Melatih Asertif Secara Verbal. 1 (1): 3-11 Rudianto . (2016). Pengaruh Assertiveness Training terhadap Kemampuan Mengendalikan Marah Klien Skizofrenia dengan Perilaku Kekerasan di RSJ Dr, Radjiman Wediodiningrat Lawang. Available at: http://repository.unair.ac.id/id/eprint /58577 Suryaningsih, C. (2019) ‘Jurnal sabhanga’, Jurnal Sabhanga, 1(1), pp. 74–82. Available at: http://e-journal.stikessatriabhakti.ac.id/index.php/sbn1/article/view/21/21. Suyanta and Murti, D. A. (2015) ‘Assertive Training terhadap kemampuan mengekspresikan marah pasien skizofrenia’, Jurnal Kebidanan, VII(01), pp. 1–15. Wilda, L. O., & Putri, A. N. (2023). PENGARUH LATIHAN ASERTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENGENDALIKAN MARAH PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN DI PUSKESMAS REJOSO KABUPATEN NGANJUK. JURNAL SABHANGA 5 (1) | id_ID |
dc.description.abstract | Latar Belakang : Risiko perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk ekspresi kemarahan yang tidak sesuai, ditandai dengan tindakan yang dapat membahayakan atau mencederai diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan termasuk muka merah, menegang, mata tajam atau melotot, berbicara kasar. Dari tanda dan gejala tersebut maka dibutuhkan penanganan yang segera mungkin secara farmakologi dan non farmakologi. Penanganan non farmakologi yang efektif dalam mengatasi risiko perilaku kekerasan salah satunya yaitu Teknik Assertiveness Training atau terapi asertif. Tindakan asertif adalah tindakan mengungkapkan perasaan secara langsung kepada orang lain yang dilakukan untuk mengekspresikan marah, meminta, dan menolak dengan baik dan sopan tanpa merugikan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
Tujuan : Dalam penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis pemberian terapi asertif pada penurunan tanda dan gejala pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan di Yayasan Joint Adulam Ministry Samarinda (JAMS).
Metode : Penatalaksaaan praktik klinik ini dilakukan di Yayasan Joint Adulam Ministry Samarinda (JAMS) dilakukan terapi asertif dengan sebelum diberikan terapi dengan menganalisis terlebih dahulu tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan. Sampel yang digunakan adalah salah satu pasien yang berada di Yayasan Joint Adulam Ministry Samarinda dengan risiko perilaku kekerasan. Tindakan terapi asertif ini dilakukan selama 4 hari berturut-turut dengan 4 sesi terapi dengan waktu 30-45 menit setiap sesi, setelah dilakukan terapi kemudian dievaluasi kembali tanda dan gejala setelah dilakukan terapi asertif.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian didapatkan adanya perubahan tanda dan gejala pada pasien risiko perilaku kekerasan yaitu sebelum intervensi perilaku melukai diri sendiri, orang lain maupun lingkungan meningkat dan perilaku agresif/amuk meningkat. Adapun setelah dilakukan terapi didapatkan hasil yaitu perilaku melukai diri sendiri, orang lain maupun lingkungan menurun dan perilaku agresif/amuk menurun.
Kesimpulan : Pemberian terapi asertif yang dilakukan selama 4 hari berturut-turut dengan 4 sesi terapi dengan waktu 30-45 menit dalam 1 hari terbukti dapat menurunkan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan. | id_ID |