Hubungan Kepadatan Hunian Rumah dan Paparan Asap Rokok dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) di Wilayah Puskesmas Prapatan Kota Balikpapan
Abstract
ISPA merupakan penyakit yang terjadi di berbagai tempat di saluran pernafasan. Pada umumnya ISPA terlihat dari gejala yang ringgan seperti halnya batuk serta pilek. Tetapi pada orang dengan imunitas tubuh yang sedang rendah, gejala yang sebelumnya ringan dapat berubah menjadi gejala berat dan membahayakan. Jika gejala muncul pada anak maka anak yang terinfeksi saluran pernapasan bawah akan beresiko tinggi terhadap kematian. Riset ini bertujuan untuk menganalisis hubungan Kepadatan Hunian Rumah dan Paparan Asap Rokok dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Wilayah Puskesmas Prapatan Kota Balikpapan. Riset ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Case Control. Teknik pengambilan sampel menerapkan metode consecutive sampling dan keseluruhannya berjumlah 82 sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan jika Paparan Asap Rokok memiliki p-value 0,025, artinya p-value lebih kecil dari pada alpha, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, maka Paparan Asap Rokok memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian ISPA. Kepadatan Hunian mempunyai p-value 0,285 dan Umur memiliki p-value 0,656, artinya p-value lebih besar dari alpha sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, maka umur tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian ISPA di Puskesmas Prapatan Kota Balikpapan. Temuan ini bisa dijadikan acuan bagi Puskesmas Prapatan Kota Balikpapan untuk mampu bekerja sama dengan lintas sektor terdekat dalam upaya penanggulangan penyakit ISPA dan perlu dilakukan peningkatan promosi kesehatan, penyuluhan tentang perilaku pencegahan ISPA terutama bagi orangtua yang merokok.