Show simple item record

dc.contributor.authorTakarina, Ira Anggraini
dc.date.accessioned2024-11-05T07:13:41Z
dc.date.available2024-11-05T07:13:41Z
dc.date.issued2023-08-03
dc.identifier.citationAgista, I. P. (2017). Studi Pelayanan Program Keluarga Berencana Di Puskesmas Air Putih Kota Samarinda. Journal Administrasi Negara Volume 5, (Nomor 3 ) 2017: 6198-621 Agustin, Y. (2018). Studi Fenomenologi: Faktor Terjadinya Kekambuhan TB Paru di Wilayah Kecamatan Pontianak Utara Tahun 2015. ProNers, 3(1). Apriyani, E. M. M., & Habibi, M. (2018). Pengaruh Pencahayaan dan Riwayat Merokok Terhadap Kejadian Penyakit Tuberkulosis di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Temindung Kota Semarinda Tahun 2018. J Kesmas Uwigama, 4(2), 53-60. Azzahra, Z. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017 (Doctoral dissertation). Damayati, D. S., Susilawaty, A., & Maqfirah, M. (2018). Risiko kejadian TB paru di wilayah kerja puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep. Higiene: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(2), 121-130. Delyuzir, R. D. (2020). Analisa rumah sederhana sehat terhadap kenyamanan ruang (studi kasus: rumah tipe 18/24, 22/60, 36/72 di DKI Jakarta). Arsitekta: Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan, 2(02), 15-27. Diana, P. (2020). Prevalensi Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan Fase Pengobatan di RSUD Pariaman Tahun 2017-2019 (Doctoral dissertation, Universitas Perintis Indonesia). Fitriani, H. U. 2020. Perbedaan Kualitas Ventilasi, Pencahayaan Alami dan Kondisi Dinding Rumah Pada Kejadian Tuberculosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Kabupaten Kediri. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.12 No. 1 , 39-47. Iwan, N (2017). Kualitas Pelayanan Peserta BPJS di Puskesmas Air Putih Kecamatan Samarinda. Journal Administrasi Negara, 6856-6868. Kepmenkes, R. I. No. 829/Menkes. SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 1999. Kenedyanti, E 2017, ‘Analisis Kondisi Fisik Rumah, Perilaku, Keberadaan Mycobacterium tuberculosis dengan Kejadian TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya’, Skripsi Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia. Mariana, D. (2018). Kepadatan hunian, ventilasi dan pencahayaan terhadap kejadian Tb paru di wilayah kerja Puskesmas Binanga Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Jurnal Kesehatan Manarang, 3(2). Monintja, N. G., Warouw, F., & Pinontoan, O. R. (2020). Keadaan Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine, 1(3), 93-99. Muslimah, D. D. L. (2019). Keadaan lingkungan fisik dan dampaknya pada keberadaan Mycobacterium tuberculosis: Studi di wilayah kerja Puskesmas Perak Timur Surabaya. Jurnal kesehatan lingkungan, 11(1), 26-34. Novianti, N., Pribadi, D., & Saputra, R. A. (2018). Sistem Pakar Diagnosa Pulmonary TB Menggunakan Metode Fuzzy Logic. Jurnal Informatika, 5(2), 228-236. Oktavia, Eliya Malika, (2018), Pengaruh Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian TB Paru, STIKes Surya Mitra Husada. https://osf.io/wskb6/download Permenkes RI. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077 . Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Purnama, S. G, 2017, Diktat Kuliah Penyakit Berbasis Lingkungan, dibaca tanggal 24 Oktober 2018, Putri, A. M., Thohari, I., & Sari, E. (2022). Kondisi fisik rumah (jenis dinding, jenis lantai, pencahayaan, kelembaban, ventilasi, suhu, dan kepadatan hunian) mempengaruhi kejadian penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Krian Sidoarjo tahun 2021. Gema Lingkungan Kesehatan, 20(1), 22-28. Romadhan, S., Haidah, N., & Hermiyanti, P. (2019). Hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian tuberkulosis paru di wilayah kerja puskesmas babana kabupaten mamuju tengah. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(2). Sari, I. D., Mubasyiroh, R., & Supardi, S. (2016). Hubungan pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan berobat pada pasien TB paru yang rawat jalan di Jakarta tahun 2014. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 26(4), 243-248. Siagian, M., Ginting, R., & Sibuea, D. C. (2021, September). Apakah faktor fisik rumah berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru?. In Prosiding Forum Ilmiah Berkala Kesehatan Masyarakat (pp. 76-82). Yuliani, D. R., & Anwar, M. C. (2017). Hubungan Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah Dan Kontak Penderita Dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Buletin Keslingmas, 36(4), 486-493. Zulkarnain, T. M. Hubungan Status Rumah Sehat dan Perilaku Penghuni dengan Kejadian Tuberculosis Paru Tahun 2020 (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Asembagus Kabupaten Situbondo) (Doctoral dissertation, Fakultas Kesehatan Masyarakat).id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/4292
dc.description.abstractTuberkulosis Paru merupakan salah satu penyakit menular kronis yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium Tuberculosis. Faktor yang dapat memicu terjadinya Tuberkulosis Paru diantaranya faktor lingkungan yaitu kondisi fisik rumah yang meliputi Pencahayaan, Suhu, Kelembaban, Luas Ventilasi, Jenis Lantai dan Kepadatan Hunian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Kondisi Fisik Rumah Pasien Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih Kota Samarinda. Jenis Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan deskriptif, Populasi dari penelitian ini meliputi pasien penderita penyakit Tuberkulosis Paru, Sampel penelitian berjumlah 41 sampel, Teknik sampling yaitu dengan total sampling. Pengkategorian Memenuhi Syarat dan Tidak Memenuhi Syarat berdasarkan Kepmenkes No. 829 Tahun 1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Permenkes No. 1077 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah, pencahayaan. Hasil penelitian diperoleh Kelembaban Rumah yang memenuhi syarat 18 Rumah (43%), Kepadatan Hunian 17 Rumah (41%), Jenis Lantai 15 Rumah (36%), Pencahayaan 12 Rumah (29%), Suhu 10 Rumah (24%) dan Luas Ventilasi 9 Rumah (21%) yang dimana dari ke enam variabel yang diteliti semua berpengaruh terhadap penyakit Tuberkulosis Paru. Dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat merupakan faktor risiko terhadap kejadian penyakit Tuberkulosis Paru. Disarankan kepada masyarakat penderita Tuberkulosis Paru untuk memperbaiki kondisi fisik rumah dengan cara membuka jendela rumah, menambah pencahayaan buatan, rutin membersihkan rumah dan lantai rumah.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectSanitasiid_ID
dc.subjectRumahid_ID
dc.subjectTuberkulosisid_ID
dc.titleGambaran Kondisi Fisik Rumah Pasien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih Kota Samarindaid_ID
dc.title.alternativeDescription of the Physical Condition of The House of Pulmonary Tuberculosis Patients in The Working Area of the Air Putih Health Center in Samarinda Cityid_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record