Hubungan Antara Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Wonorejo
Abstract
Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang terjadi pada balita dan menjadi perhatian dunia dalam beberapa tahun terakhir, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita. Salah satunya yaitu cara mengelola air minum dan makanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga dengan kejadian stunting pada balita di puskesmas wonorejo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan jenis pendekatan crosssectional yaitu, suatu penelitian untuk mempelajari hubungan antara variable independen dengan variabel dependen dengan pengukuran sekali dan dalam waktu yang bersamaan. Hasil penelitian univariat tentang pengelolan air bersih dan makanan terhadap stunting menunjukan bahwa dari sebanyak 90 responden terdapat sebanyak 85 responden yang sudah mengelola air bersih dan makanan diantaranya sebanyak 30 orang (35,3%) yang mengalami kejadian stunting dan sebanyak 55 orang (64,7%) yang tidak mengalami kejadian stunting. Hasil analisis bivariat antara variabel pengelolaan air minum dan makanan dengan kejadian stunting memperoleh hasil p value = 0,352. Kesimpulan dari penelitian adalah tidak terdapatnya hubungan antara pengelolaan makanan dan minum rumah tangga sanitasi total berbasis masyarakat pilar 3 dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Wonorejo. Saran Puskesmas melakukan peningkatan promosi khususnya tentang stunting seperti adanya program sosialisasi mengetahui cara yang benar untuk mengelola air minum dan makanan serta penyimpanan bahan maupun alat yang akan digunakan.