Hubungan Antara Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Wonorejo
Abstract
Stunting adalah situasi dimana z-skor tinggi badan anak berada di bawah minus dua (-2) berdasarkan tinggi rata-rata anak menurut usia berdasarkan standar pertumbuhan anak WHO. Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dapat mengurangi kejadian stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan faktor risiko kejadian stunting pada balita di Puskesmas Wonorejo. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Data yang diolah menggunakan uji chi-square. Jumlah sampel sebanyak 90 responden yang memiliki balita usia 2-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda. Hasil uji chi-square didapatkan hasil (p-value) 0,000 (p>0,05). Sehingga terdapat hubungan antar perilaku CTPS dengan faktor risiko kejadian stunting pada balita di Puskesmas Wonorejo Samarinda. Responden yang telah menerapkan perilaku CTPS memiliki balita stunting lebih rendah yaitu 8 responden responden (19,4%). Sedangkan responden yang tidak menerapkan perilaku CTPS memiliki balita stunting yaitu 25 responden (13,6 %). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan faktor risiko kejadian stunting pada balita di Puskesmas Wonorejo serta perilaku CTPS ibu balita yang masih tidak memenuhi syarat. Diharapkan pihak Puskesmas memberikan sosialisasi dan penyuluhan mendalam kepada masyarakat terutama ibu balita tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat khususnya cara mencuci tangan yang baik dan benar.