PENGARUH INTERNASIONALISASI LGBTQIA+ AMERIKA SERIKAT TERHADAP HUBUNGAN DIPLOMATIK RUSSIA-AS
Abstract
LGBTQIA+ dan konsep anti-diskriminasi gender menjadi salah satu konsep yang digunakan
oleh AS sebagai alat diplomasinya ke berbagai negara, dengan harapan bahwa agenda ini dapat memberikan proteksi yang penuh terhadap kelompok LGBTQIA+ secara global, baik untuk sesama negara liberal hingga negara konservatif seperti Rusia. Di bawah pemerintahan Putin, Rusia menjadi salah satu negara yang memboikot secara keras perilaku ini, dan memberikan hukuman yang berat bagi siapa-siapa saja yang memiliki perilaku LGBTQIA+, atau media-media yang sengaja maupun tidak sengaja menyebarkan hal terkait LGBTQIA+. “anti-gay propaganda” menjadi hukum yang diterapkan oleh Rusia sejak lama dengan tujuan untuk memberikan proteksi dari masuk dan berkembangnya pengaruh LGBTQIA+ di Rusia. Pertentangan ini kemudian turut mempengaruhi hubungan diplomasi kedua negara. Rusia tetap teguh pada pendiriannya untuk terus meningkatkan hukum anti-LGBTQIA+ tersebut, hingga pada beberapa waktu terakhir, Rusia memutuskan untuk menerapkan ekspansi bagi hukum anti-LGBTQIA+ ini, yang tentunya hal ini akan menghilangkan ruang gerak kelompok LGBTQIA+ di negara tersebut, sedangkan AS yang terus menerus menekankan agar Rusia dapat segera memberikan legitimasi hukum terhadap komunitas LGBTQIA+ di negaranya. Pertentangan respons antar kedua negara ini dalam hal akseptansi LGBTQIA+ pada akhirnya akan mengancam hubungan di antara kedua negara baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan menggunakan metode deskriptif, studi ini akan menjelaskan keterkaitan ekspansi agenda LGBTQIA+ Amerika Serikat, respons Rusia, dan hubungan diplomatik kedua negara.