Hubungan Sikap Tentang P3K dengan Motivasi Menolong pada Masyarakat Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Samarinda

Abstract

Pendahuluan : Korban kecelakaan yang mendapat pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) diberikan pertolongan dan pengobatan jangka pendek hingga memperoleh perawatan yang lebih luas dari tenaga medis (dokter atau paramedis). Petugas pertolongan pertama (paramedis atau warga sipil) yang melakukan evaluasi pertama terhadap penderita hanya memberikan bantuan sementara; mereka tidak menawarkan penyembuhan total atau terapi terbaik. Untuk meringankan kecacatan dan penderitaan korban dan mungkin mencegah kematiannya, pertolongan pertama harus diberikan dengan benar. Tujuan Penelitian : Memahami adanya hubungan sikap tentang P3K dengan motivasi menolong pada masyarakat terhadap kecelakaan lalu lintas di Kota Samarinda Metodologi : Pendekatan cross-sectional dikombinasikan dengan metodologi kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini diikuti oleh seratus warga Kota Samarinda yang tinggal di pinggir jalan. Sampel Acak Sederhana adalah teknik sampel yang digunakan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Hasil : Karena nilai p value analisis Chi-Square penelitian ini kurang dari 0,05 maka diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,014. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variabel sikap Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dengan Motivasi Membantu Masyarakat Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Samarinda. Saran : Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan motivasi menolong dan sikap menolong tentang P3K pada Masyarakat sebagai penolong pertama dalam menangani korban kecelakaan lalu lintas di pinggir jalan Kota Samarinda.