Optimasi Penjadwalan Proyek menggunakan Eraned Value Method (EVM) dan Critical Path Method (CPM) (Studi Kasus : Preservasi Jalan Gusiq – Sp. Blusuh, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur)
Abstract
Pembangunan infrastruktur jalan merupakan salah satu pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, proyek preservasi jalan Gusiq – Sp. Blusuh memiliki peran strategis dalam meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional. Namun, proyek ini menghadapi berbagai kendala yang memengaruhi efisiensi dan efektivitas pelaksanaannya, termasuk keterlambatan sebesar 5.84% dari jadwal yang direncanakan. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor utama penyebab keterlambatan, seperti keterlambatan pengiriman bahan dan manajemen organisasi yang kurang efektif. Analisis menggunakan Earned Value Method (EVM) menunjukkan kinerja yang baik dalam efisiensi biaya dengan Cost Performance Index (CPI) stabil di sekitar 1 dan meningkat menjadi 1.07, serta Schedule Performance Index (SPI) yang akhirnya mencapai 1.00 pada minggu ke-43. Estimasi akhir proyek (Estimate at Completion, EAC) sebesar Rp71,874,870,491 lebih rendah dari anggaran yang dianggarkan (BAC) sebesar Rp76,991,321,000, menunjukkan pengelolaan biaya yang efektif. Analisis Critical Path Method (CPM) menunjukkan percepatan signifikan di berbagai tahap proyek, dengan semua aktivitas dimulai satu bulan lebih awal dan sebagian besar selesai lebih cepat, memberikan buffer waktu untuk mengatasi potensi kendala. Penjadwalan ulang ini meningkatkan efisiensi pengelolaan waktu dan sumber daya, serta meningkatkan peluang penyelesaian proyek sesuai atau lebih awal dari target. Dengan menggabungkan EVM dan CPM, penelitian ini memberikan solusi yang tepat untuk mengoptimalkan pelaksanaan proyek preservasi jalan di Kabupaten Kutai Barat, yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal secara lebih efektif.

