Dampak Penggunaan Pasir Tenggarong dan Limbah Bata Ringan dalam Produksi Paving Block Perkerasan
Abstract
Dampak Penggunaan Pasir Tenggarong dan Limbah Bata Ringan Dalam Produksi Paving Block Perkerasan, dibimbing oleh ULWIYAH WAHDAH MUFASSIRIN LIANA. Perkembangan konstruksi masa sekarang mendorong peningkatan pembangunan sehingga menciptakan inovasi baru dalam proses pembangunan salah satunya penggunaan bahan perkerasan jalan yang semula didominasi oleh aspal, kini telah bervariasi dengan bata beton atau paving block. Menggunakan limbah sebagai bahan campuran dalam pembuatan paving block merupakan alternatif untuk menciptakan produk yang kreatif dan inovatif. Dalam  hal ini membuat paving block dengan limbah bata ringan, dimana limbahnya meningkat seiring dengan banyaknya peminat bata ringan. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui nilai kekuatan perkerasan paving block yang dibuat dari limbah bata ringan dan pasir tenggarong sebagai campuran limbah bata ringan. Perbandingan pencampuran semen dan pasir yang digunakan adalah 1:6 dengan variasi campuran limbah bata ringan 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Pengujian benda uji yang dilakukan adalah penyerapan air dan kuat tekan. Pengumpulan data dengan pengujian langsung di laboratorium terhadap material yang digunakan, material yang digunakan adalah pasir tenggarong, semen tiga roda dan limbah bata ringan jenis CLC. Hasil pengujian menunjukkan bahwa persentase penggunaan limbah bata ringan yang paling optimal berada pada persentase 25% pada umur 28 hari memiliki nilai kuat tekan 28,85 Mpa dengan demikian masuk dalam mutu kelas B (Tempat Parkiran). Sedangkan pada persentase yang lain tidak sesuai antara kaut tekan dengan nilai penyerapan yang telah ditetapkan. Penelitian terhadap kuat tekan dan daya serap air pada paving block bisa menjadi dasar untuk penelitan-penelitian selanjutnya seperti pengujian keausan paving block dengan menggunakan limbah bata ringan sebagai bahan campurannya.

