Studi In Silico Penghambatan Biofilm dari Senyawa β-sitosterol yang Terdapat pada Tumbuhan Limpasu (Baccaurea lanceolata) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Penyebab CAUTI
Abstract
Catheter-Associated Urinary Track Infections (CAUTI) merupakan infeksi saluran kemih pada
pasien yang penggunaan kateter lebih dari 48 jam yang menyebabkan tumbuhanya bakteri.
Pembentukan biofilm pada bakteri dapat meningkatkan kejadian resisensi bakteri terhadap antibiotik. Alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menghambat pembentukan biofilm melalui skrining senyawa aktif baru untuk mencari agen antibiotik dalam suatu tanaman. Baccauera lanceolate atau Limpasu merupakan tanaman khas Kalimantan. Berdasarkan literatur terdahulu diketahui terdapat senyawak β-sitosterol pada Limpasu yang memiliki aktivitas antioxidan, anti-inflamasi, analgesik, dan antimikrobial. Tujuan dilakukannya penelitian kali ini adalah untuk mengetahui aktiftas β-sitosterol dalam Baccaurea lanceolata sebagai antibiofilm dan efek penghambatannya secara In Silico. Dengan melakukan uji In Silico senyawa β-sitosterol pada Limpasu dan Chloramphenicol sebagai kontrol positif dengan reseptor sortase A dari Staphylococcus aureus (PDB ID: 1T2P) dan Biofilm associated protein Staphylococcus aureu (PDB ID: 7DM0). Kesimpulan pada penelitian kali adalah bahwa senyawa β-sitosterol yang terdapat pada Limpasu memiliki aktivitas antibiofilm yang baik yaitu -7.4 kkal/mol untuk reseptor Sortase A dan -5.9 kkal/mol Biofilm associated protein Staphylococcus aureu. Nilai affinity binding yang di dapatkan oleh β-sitosterol lebih tinggi dari Chloramphenicol. Dengan terbentuknya ikatan interaksi hidrofobik dan interaksi Van der Walls dapat diartikan bahwa senyawa β-sitosterol dapat menjadi salah satu alternatif senywa obat sebagai antibiofilm yang baik dan stabil.

