Penggunaan Vibration Control pada Gedung Bertingkat Tinggi terhadap Beban Gempa di Ibu Kota Nusantara
Abstract
Pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia ke Kalimantan Timur menuntut pembangunan gedung bertingkat tinggi yang mampu bertahan dari beban gempa. Indonesia, sebagai negara yang terletak di kawasan cincin api Pasifik, memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi yang dapat mengakibatkan kerusakan struktural yang signifikan pada bangunan bertingkat tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan metode vibration control dengan Fluid Viscous Damper (FVD) dalam meredam respon dinamik gedung terhadap beban gempa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan pemodelan struktur gedung bertingkat tinggi menggunakan perangkat lunak ETABS. Gedung tersebut dimodelkan dengan dan tanpa pemasangan FVD untuk mengevaluasi perbandingan efektivitas damper dalam meredam getaran seismik. Data yang digunakan mencakup data sekunder dari instansi terkait serta hasil simulasi dari perangkat lunak ETABS. Analisis dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari analisis pembebanan, pemodelan struktur dengan sistem ganda, pemodelan struktur tanpa sistem ganda, hingga pemodelan struktur dengan FVD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasangan FVD secara signifikan mengurangi respon dinamik gedung terhadap beban gempa. Pada pemodelan dengan FVD, terjadi penurunan gaya geser dan tegangan pada struktur gedung, yang mengindikasikan peningkatan kestabilan dan ketahanan terhadap beban gempa. Pemodelan struktur dengan sistem ganda dan tanpa sistem ganda juga menunjukkan bahwa FVD efektif dalam berbagai konfigurasi struktur, menjadikannya solusi yang fleksibel dan dapat diandalkan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa penggunaan FVD tidak hanya meningkatkan keamanan dan kestabilan struktur gedung, tetapi juga memperpanjang masa pakai bangunan dengan mengurangi kelelahan material akibat beban dinamik. Penerapan FVD direkomendasikan sebagai standar dalam desain dan konstruksi gedung bertingkat tinggi di wilayah Ibu Kota Nusantara, mengingat efisiensinya dalam meredam getaran dan mengurangi risiko kerusakan selama kejadian gempa.

