Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatana Kerja Berbasis Lingkungan (SMK3L) Metode Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (Hirarc) pada Proyek Drainase di Kota Samarinda
Abstract
Proyek Pekerjaan Drainase SEMANI (Sentosa-Remaja-A. Yani) merupakan inisiatif dalam pengembangan saluran air di Kota Samarinda. Pembangunan berskala besar dan tingginya tingkat risiko kecelakaan kerja pada proyek tersebut maka perlu dilakukan pemantauan ketat terkait Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Berbasis Lingkungan (SMK3L). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifkasi potensi bahaya dan menganalisis risiko dari potensi bahaya serta merancang perbaikan guna mengurangi dampak risiko dengan menggunakan metode Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control (HIRARC). Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya 117 potensi bahaya pada pada proyek Drainase Semani (Sentosa-Remaja-A. Yani) yang berada pada tiga lokasi yang berbeda. Dimana Pada pekerjaan drainase di jalan Pemuda 1 memiliki tingkat risiko rendah (low) sebesar 21%, tingkat risiko sedang (moderate) sebesar 38%, tingkat risiko tinggi (high) sebesar 41%, dan tingkat risiko ekstrim (extreme) sebesar 0%. Untuk pekerjaan drainase di jalan D.I. Pandjaitan memiliki tingkat risiko rendah (low) sebesar 18%, tingkat risiko sedang (moderate) sebesar 31%, tingkat risiko tinggi (high) sebesar 51%, dan tingkat risiko ekstrim (extreme) sebesar 0%. Dan untuk tingkat risiko pada pekerjaan drainase di jalan Sentosa memiliki tingkat risiko rendah (low) sebesar 18%, tingkat risiko sedang (moderate) sebesar 36%, tingkat risiko tinggi (high) sebesar 46%, dan tingkat risiko ekstrim (extreme) sebesar 0%. Pengendalian risiko atau rancangan perbaikan berfokus pada Engineering Control dan administrasi serta Alat Pelindung Diri (APD).

