Hubungan antara Motivasi Pengobatan dengan Kepatuhan Pengobatan pada Penderita Hipertensi di Wilayah PUSKESMAS Wonorejo Samarinda
Abstract
Hipertensi adalah penyakit kardiovaskular yang sering disebut "silent killer" karena sering tidak menimbulkan keluhan. Penanganannya memerlukan pendekatan komprehensif dan berkelanjutan seumur hidup. Pasien perlu didorong untuk patuh pada pengobatan, yang bergantung pada motivasi untuk sembuh. Motivasi yang rendah dapat menghambat manajemen perawatan diri dan efektivitas pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motivasi pengobatan dengan kepatuhan pengobatan pada penderita hipertensi di Wilayah Puskesmas Wonorejo Samarinda. Metode dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif dan deskriptif analitik berupa analisis korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampelnya adalah penderita hipertensi di Puskesmas Wonorejo, sebanyak
290 responden diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner motivasi pengobatan dan kuesioner Hill-bone. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil dalam penelitian ini yaitu responden yang memiliki motivasi tinggi dengan jumlah responden 227 (78,3%) dan 156 responden (53,8%) yang patuh dalam pengobatan. Berdasarkan uji chi sqaure yang telah dilakukan didapatkan hasil nilai p-value 0,024 < 0,05, yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi pengobatan dengan kepatuhan pengobatan pada penderita hipertensi di Wilayah Puskesmas Wonorejo Kota Samarinda. Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien dengan motivasi tinggi lebih aktif dalam mengikuti pengobatan untuk hipertensi, termasuk mematuhi jadwal obat, pola makan sehat, dan aktivitas fisik. Sebaliknya, pasien dengan motivasi rendah menghadapi kesulitan dalam menerapkan langkah-langkah pengendalian, meningkatkan risiko komplikasi. Dengan demikian, motivasi yang tinggi berperan penting dalam pengelolaan hipertensi dan peningkatan kualitas hidup pasien.

