HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA ANGGOTA SATUAN SAMAPTA POLRESTA SAMARINDA

Abstract

Penelitian ini mengkaji hubungan antara self-efficacy dengan kecemasan dalam menghadapi mutasi pada anggota satuan Samapta Polresta Samarinda. Mengacu pada teori self-efficacy oleh Bandura (1997), Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara tingkat self-efficacy dan kecemasan dalam menghadapi mutasi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain korelasional, melibatkan 60 anggota satuan Samapta sebagai sampel yang dipilih melalui teknik Purposive Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner General Self-Efficacy (GSE) dan skala kecemasan berdasarkan teori Greenberger dan Padesky, dengan nilai hasil uji reabilitas alpha cronbach variabel self efficacy sebesar 0,839 dan variabel kecemasan sebesar 0,962. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara variabel self- efficacy dan kecemasan, dengan nilai signifikansi (0,003 < 0,05). Hal Ini menunjukkan bahwa adanya korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut. Koefisien korelasi sebesar (-0,380) menunjukkan bahwa hubungan antara self-efficacy dan kecemasan berada pada tingkat signifikan yang cukup kuat. Karena koefisien korelasi bernilai negatif (-0,380), artinya semakin tinggi self-efficacy seseorang, semakin rendah tingkat kecemasan yang dialaminya. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.