HUBUNGAN SELF-EFFICACY TERHADAP STRES BELAJAR SISWA MENENGAH ATAS PASCA UJIAN KENAIKAN KELAS KOTA SAMARINDA
Abstract
Persiapan yang baik pasca ujian kenaikan kelas memiliki peranan penting dalam pengembangan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan norma bagi siswa. Kurangnya persiapan dapat menyebabkan siswa meragukan kemampuan mereka dan mengalami stres, terutama ketika memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap diri sendiri. Dampak stres ini bisa
terus berlanjut pasca ujian kenaikan kelas karena siswa masih merasa cemas mengenai hasil ujian yang telah dilakukan. Oleh karena itu, tingkat self-efficacy yang tinggi sangat diperlukan agar siswa memiliki keyakinan dalam mencapai hasil belajar yang baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan 200 siswa sekolah
menengah atas dengan kriteria laki-laki dan perempuan, siswa menengah atas pasca ujian kenaikan kelas di kota samarinda. Data dikumpulkan menggunakan skala likert untuk mengeksplorasi hubungan antara self-efficacy dan stres belajar siswa. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara self-efficacy dan stres
belajar (r = -0.222, p < 0.002). Dengan demikian, semakin tinggi self-efficacy siswa, semakin rendah tingkat stres belajar yang mereka alami, dan sebaliknya. Penelitian ini memberikan pemahaman tentang pentingnya self-efficacy dalam mengurangi stres belajar siswa, serta menekankan pentingnya dukungan psikologis yang tepat dalam meningkatkan
performa akademis siswa.

