HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN FREKUENSI RENDAH DENGAN KUALITAS TIDUR PADA ANAK BUAH KAPAL DI PELABUHAN SAMARINDA
Abstract
Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan paparan kebisingan frekuensi rendah dengan kualitas tidur pada anak buah kapal di pelabuhan samarinda. Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian terdiri dari anak buah kapal kargo, dengan total responden sebanyak 87 responden. Instrumen yang digunakan adalah Sound Level Meter tipe SVAN 971 kelas 1 untuk mengukur kebisingan frekuensi rendah, serta kuesioner PSQI untuk mengukur kualitas tidur. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji Chi-Square untuk menganalisis hubungan antara kedua variabel tersebut. Hasil: Dari uji statistik Chi Square terdapat P Value sebesar 0,695, diperoleh pada p ≥ 0,05 = Ho diterima, maka artinya tidak ada hubungan antara Kebisingan Frekuensi Rendah dengan kualitas tidur pada Anak Buah Kapal (ABK) di Pelabuhan Samarinda, bahwa terdapat 23 ABK (36,5%) dengan kualitas tidur baik yang tidak terpapar kebisingan frekuensi rendah, sementara 7 ABK persentase (29,2%) dengan kualitas tidur baik terpapar kebisingan frekuensi rendah. Sebaliknya, terdapat 40 ABK persentase (63,5%) dengan kualitas tidur buruk yang tidak terpapar kebisingan frekuensi rendah, dan 17 ABK persentase (70,8%) dengan kualitas tidur buruk terpapar kebisingan frekuensi rendah. Manfaat: Penelitian ini memberikan informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk studi lebih lanjut. Mengingat bahwa kebisingan frekuensi rendah tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kualitas tidur, peneliti dapat mengeksplorasi faktor lain yang mungkin lebih relevan.

