Hubungan Dukungan Ibu dengan Tingkat Kecemasan pada Siswi Dalam Menghadapi Menarche di SD Muhammadiyah 4 Samarinda
Abstract
Latar Belakang: “Penelitian ini menyoroti perubahan fisik dan emosional yang signifikan yang dialami oleh remaja putri selama masa pubertas, terutama selama menstruasi pertama mereka, yang sering kali dapat menyebabkan kecemasan, meliputi mengidentifikasi karakteristik responden dan ibu mereka, menilai dukungan ibu yang diberikan kepada siswa terkait menarche, dan menganalisis korelasi antara dukungan ibu dan tingkat kecemasan di antara siswa. Dukungan ibu diidentifikasi sebagai faktor penting dalam mengurangi kecemasan ini.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan ibu dan tingkat kecemasan yang dialami oleh siswi yang menghadapi menarche di SD Muhammadiyah 4 Samarinda.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain survei dengan teknik pengambilan sampel acak. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang menilai definisi operasional, dukungan ibu, dan Skala Kecemasan Anak yang Direvisi (RCMAS). Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dan regresi linier sederhana.
Hasil: Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang menerima dukungan ibu yang kuat cenderung mengalami tingkat kecemasan yang lebih rendah. Secara khusus, bagi mereka yang memiliki dukungan ibu yang memadai, 81,4% melaporkan tingkat kecemasan sedang (nilai-p = 0,044), yang menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik antara dukungan ibu dan tingkat kecemasan. Jenis dukungan ibu, termasuk bantuan emosional, informasional, dan instrumental, memainkan peran penting dalam mengurangi kecemasan selama menarche.
Kesimpulan: Dukungan ibu sangat penting dalam mengurangi kecemasan di kalangan siswi yang menghadapi menarche. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua, terutama ibu, untuk memberikan dukungan yang memadai melalui komunikasi terbuka dan informasi yang komprehensif tentang proses menstruasi. Temuan penelitian ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan program pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah dan memberikan informasi yang berharga bagi penyedia layanan kesehatan.”

