Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) terhadap Kejadian Diare pada Bayi Usia 6-24 Bulan di PUSKESMAS Temindung
View/ Open
Date
2015-05-24Author
Joharni, Joharni
Susanti, Rahmi
Galib, M. Dalhar
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi bersama-sama dengan Air susu ibu. Makanan pendamping air susu ibu diberikan setelah usia 6 bulan karena cadangan vitamin dan mineral dalam tubuh bayi yang dapat semasa dalam kandungan mulai menurun, sehingga diperlukan makanan tambahan selain ASI.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) terhadap kejadian diare pada bayi usia 6-24 bulan di Puskesmas Temindung Samarinda tahun 2015.
Metode : Jenis penelitian menggunakan desain cross sectional dengan respondenberusia 6-24 bulan di Puskesmas Temindung sebanyak 59 responden. Penelitian dilakukan pada bulan juli 2015.
Hasil Penelitian : Hasilanalisa bivariat denganuji Kofisiensi kontigensi C untuk kategori pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI terhadap kejadian diare dengan nilai signifikansi = 0.055 menunjukkan bahwa H0diterima, tidak ada hubungan pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) terhadap kejadian diare pada bayi usia 6-24 bulan di Puskesmas Temindung. Hasil analisa bivariat denganuji Kofisiensi kontigensi C untuk kategorisikap dengan nilai signifikansi =0,043 menunjukkan bahwa H0 diterima, tidak ada hubungan sikap ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI terhadap kejadian diare pada bayi usia 6-24 bulan di Puskesmas Temindung dari 59 responden yang diteliti.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) terhadap kejadian diare pada bayi usia 6-24 bulan di Puskesmas Temindung Samarinda tahun 2015. Saran bagi puskesmas temindung yaitu agar dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan terhadap program kesehatan khususnya mengenai penyakit diare.