Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) terhadap Daya Proteksi Nyamuk
Abstract
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes. Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan vector utama penularan penyakit DBD. Lebih dari 2400 jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam 255 famili dilaporkan mengandung bahan pestisida, salah satunya adalah jeruk nipis. Kulit buah jeruk nipis mengandung salah satu dari zat penolak nyamuk sehingga dimungkinkan kulit buah jeruk nipis juga efektif sebagai penolak nyamuk. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ekstrak dari kulit buah jeruk nipis mempunyai efektivitas sebagai daya proteks inyamuk. Penelitian ini dilakukan dengan metode Quasi Experiment dengan rancangan kegiatan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu A (0%), B (15%), C (30%) D (45%). Objek dalam penelitian ini adalah nyamuk. Reppelent dianggap efektif apabila daya proteksinya ≥ 90%. Hasilnya menunjukkan, daya proteksi di konsentrasi 15, hanya 60% daya proteksi konsentrasi 30% daya proteksinya 90% dan konsentrasi 45% daya proteksinya 98%. Pada konsentrasi 15% tidak efektif karena daya proteksinya <90%, konsentrasi 30% dan 45% efektifkarena daya proteksinya ≥90%. Meskipun masih ada beberapa kelemahan di dalam penelitian ini, namun diharapakan penelitian ini dapat dikembangkan lagi oleh peneliti selanjutnya.
Daya proteksi ekstrak kulit jeruk nipis dengan konsentrasi yang efektif adalah, 30%, dan 45% sehingga diharapkan dapat diaplikasikan di masyarakat sebagai alternatif dalam pengendalian nyamuk dan perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk meneliti berapa lama daya proteksi dan esktrak kulit jeruk nipis sebagai anti nyamuk alami. Semakin besar konsentrasi semakin besar juga daya proteksi yang diperoleh.