Hubungan Aktivitas Fisik Dan Lama Kerja Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Crusher Tambang Batu Bara Pt.X Kutai Kartanegara
Abstract
Aktivitas fisik dan lama kerja merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya gangguan fungsi paru. Gangguan fungsi paru dapat berupa restriktif, obstruktif dan kombinasi yang ditunjukan dengan penurunan parameter %FEV1 dan %FVC. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan aktivitas fisik dan lama kerja dengan gangguan fungsi paru pada pekerja bagian crusher tambang batu bara di PT.X Kutai Kartanegara. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebesar 20 responden dengan teknik total sempling. Hubungan aktivitas fisik dan lama kerja dengan gangguan fungsi paru dianalisis secara statistik menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan gangguan fungsi paru dengan nilai p-Value sebesar 1,000 (>0,05). Dan tidak ada hubungan lama kerja dengan gangguan fungsi paru dengan nilai p-Value sebesar 0,613 (>0,05). Nilai OR 15,333 menunjukan risiko sebesar 15,333 pada pekerja yang telah bekerja > 5 tahun. Kesimpulan, tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dan lama kerja dengan gangguan fungsi paru pada pekerja bagian crusher tambang batu bara di PT. X Kutai Kartanegara. Saran pada penelitian ini adalah agar para pekerja yang masih kurang atau belum melakukan aktivitas fisik, mau melakukan aktivitas fisik secara rutin. Bagi tenaga kerja agar tidak mengkonsumsi rokok dan menggunakan masker (respirator) sesuai standar untuk mengurangi potensi bahaya dan penularan penyakit yang timbul dari paparan debu.